REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengimbau agar masyarakat memperhatikan kecukupan saldo tol demi menghindari antrean panjang selama musim mudik maupun balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah.
“Saldo kurang ini jadi masalah dari sisi traffic karena kenapa? Karena ada jeda waktu untuk kemudian bertransaksi (pembayaran tol), apakah mengisi dulu ke tempat yang ada atau meminjam kartu yang ada di belakang,” kata anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR Tulus Abadi dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) secara daring di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Tulus menekankan pentingnya memeriksa saldo tol sebelum melakukan perjalanan, terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan tol. Langkah penting demi mencegah kemacetan dan memperlancar arus lalu lintas selama periode mudik.
Tulus mengungkapkan bahwa pengalaman dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa saldo kurang menjadi masalah serius, menyebabkan antrean panjang di gerbang tol.
Dia menyebut berdasarkan data dari Jasa Marga menunjukkan bahwa selama libur Natal dan tahun baru sebelumnya, sekitar 28 ribu kendaraan mengalami kekurangan saldo di tol dari Jakarta hingga Kalikangkung di Jawa Tengah.
Pemeriksaan saldo yang kurang memadai menyebabkan jeda waktu dalam transaksi pembayaran tol, yang kemudian dapat menimbulkan kemacetan lebih lanjut. Karena itu, Kemenhub telah mengimbau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan tol tentang pentingnya kecukupan saldo.
Selain itu, Tulus juga mengingatkan bahwa beberapa ruas tol telah mengalami kenaikan tarif, seperti Tol Jakarta-Cikampek yang naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 27 ribu untuk golongan 1. Hal ini menambah urgensi untuk memperhatikan kecukupan saldo tol, terutama mengingat kenaikan tarif tersebut.
Menurut dia, pemeriksaan saldo yang memadai tidak hanya penting untuk menghindari kemacetan, tetapi juga untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan perjalanan. Dengan memastikan saldo cukup sebelum perjalanan, masyarakat dapat mengurangi waktu yang terbuang dan lebih fokus pada tujuan perjalanan mereka.
Selain itu, dia mengatakan peningkatan fasilitas di sekitar gerbang tol, termasuk toilet dan tempat ibadah, juga dilakukan untuk memastikan kenyamanan pemudik. Dengan adanya fasilitas tersebut, pemudik dapat beristirahat dengan baik sebelum melanjutkan perjalanan mereka.
Kementerian PUPR juga mengimbau agar kantor-kantor jalan tol di dekat pintu keluar dapat dimanfaatkan sebagai tempat istirahat dan tempat shalat bagi pemudik. Hal tersebut dapat membantu pemudik untuk menjalani perjalanan dengan lebih nyaman dan terorganisir.
Selain itu, peningkatan call center oleh BPJT juga menjadi upaya untuk memastikan komunikasi yang lancar antara pemudik dengan pihak terkait dalam penanganan gangguan kendaraan di jalan tol. Dengan demikian, pemudik dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih lancar dan tepat waktu.