REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debut dua pemain naturalisasi andalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen, benar-benar dinantikan oleh pecinta sepak bola Indonesia. Hebatnya, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen benar-benar membuktikan bahwa kehadiran mereka dalam Skuad Garuda benar–benar signifikan dalam mengubah kualitas permainannya.
Kontribusi Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen setidaknya telah terbukti dalam laga tandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Timnas Vietnam di Hanoi pada Selasa (26/03/2024). Dalam pertandingan yang berlangsung di My Dinh National Stadium ini, skuad Merah Putih berhasil memimpin lebih dulu lewat tandukan Jay Idzes.
Gol Jay Idzes ini tercipta setelah memanfaatkan assist dari Thom Haye. Gol ini terjadi cepat saat pertandingan baru berjalan di menit kesembilan babak pertama.
Setelah itu, pada menit ke–23, Timnas Indonesia menggandakan kedudukan lewat gol solo berkelas Ragnar Oratmangoen. Ragnar Oratmangoen menusuk dari sisi kiri penyerangan melewati beberapa pemain bertahan Vietnam sebelum melepas tembakan kaki kiri keras yang melewati kiper Filip Nguyen dan bersarang di kiri belakang gawang.
Kemenangan Indonesia itu terjadi tidak lama setelah Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen secara resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Keduanya diambil sumpah pada 18 Maret 2024 malam.
''Alhamdulillah Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Terima kasih untuk seluruh pihak yang sudah membantu proses Thom dan Ragnar menjadi WNI. Thom dan Ragnar juga sudah mendapatkan KTP dan paspor,” ucap Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.
Tentunya, tanpa kehadiran Thom dan Ragnar di Hanoi malam ini, tentu kedua gol cepat bagi Indonesia itu belum tentu tercipta. "Terimakasih kepada semua pemain, Coach STY, atas kemenangan ini," ujar Erick.
Kolaborasi seluruh pemain membuat Tim Garuda tak terbendung. Hingga kemenangan pun semakin tebal dengan skor 3-0 tanpa balas saat Ramadan Sananta menyarangkan gol ketiga bagi Indonesia pada menit 90 + 8 atau babak tambahan waktu.