REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menghabiskan tunjangan hari raya (THR) dengan bijak bisa menjadi pilihan tepat bagi masyarakat. Dengan begitu, THR yang didapatkan setiap tahun tidak langsung habis dengan pengeluaran konsumtif.
Head of Research and Advisory Bank Commonwealth Thadly Chandra berbagi tips untuk mengelola THR dengan bijak. Salah satunya dengan menyisihkan sebagian dari THR untuk keperluam investasi.
"Untuk investasi, instrumen keuangan yang cocok untuk investasi dapat disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing individu," kata Thadly, Selasa (26/3/2024).
Dia menjelaskan, aset berisiko seperti ekuitas maupun pendapatan tetap memiliki potensi yang cukup baik pada 2024. Hal itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia dan potensi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia.
Investor konservatif juga disarankan fokus pada kelas aset pendapatan tetap. "Pilihannya ini seperti obligasi atau reksa dana pendapatan tetap," tutur Thadly.
Sementara itu, investor moderat dapat mempertahankan portofolio berimbang antara kelas aset ekuitas dan pendapatan tetap. Sedangkan investor agresif dan memiliki jangka waktu investasi yang panjang dapat mengoptimalkan kelas aset ekuitas seperti reksa dana saham.
Dia menambahkan, aplikasi CommBank Smartwealth memiliki fitur antara lain 360 Portofolio untuk memonitor portofolio investasi secara menyeluruh kapanpun dan di manapunz "Smart Advisory untuk mendapatkan informasi pasar dan rekomendasi ahli untuk mengoptimalkan portofolio, autoInvest, serta Registrasi SID mudah secara online," ujar Thadly.
THR idealnya digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan selama hari raya. Namun, agar tidak habis dengan sia-sia dan dapat dimanfaatkan secara optimal sebaiknya dibuat pos alokasi dan skala prioritas. Dia menuturkan, masyarakat bisa menghindari penggunaan THR untuk konsumsi yang tidak perlu dan bersifat berlebihan atau impulsive buying.
Thadly memberi rekomendasi alokasi THR dengan konsep 10-20-60-10. "Bisa membagi 10 persen membayar zakat, 20 persen untuk tabungan dan investasi, 60 persen untuk keperluan hari raya dan membayar utang jika ada dan 10 persen untuk dana darurat," ucap Thadly.