REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Tazakka menggelar tabligh akbar dan buka bersama pada Minggu (24/3) di Masjid Az-Zaky. Acara tersebut dihadiri sekitar 4000 orang dari masyarakat, santri, dan wali santri.
Dalam acara tabligh akbar dan buka bersama menghadirkan Komjen Pol (Pur) Syafrudin sebagai Ketua ASFA Foundation, Andy Arslan Djunaid sebagai Ketua Umum Kospin Jasa, Lani Dwi Rejeki sebagai PJ Bupati Batang, Kapolres Batang, dan Dandim 0736 Batang.
Selain itu, tamu undangan juga dihadiri oleh Prof Sangidu dari UGM, Syekh Umar Muhammad dari Damaskus Suriah, Ketua MUI Batang, Ketua FKUB, Ketua PCNU Batang, Ketua PD Muhammadiyah Batang, serta jajaran pengurus ASFA Foundation.
Lani Dwi Rejeki menyampaikan sambutannya dalam acara tabligh akbar dan buka bersama. Ia mengapresiasi atas kemitraan yang dibangun oleh Ponpes Modern Tazakka dan ASFA Foundation, terutama dalam program pemberdayaan ekonomi dan sosial berupa tasaruf zakat yang dilakukan di wilayah Kabupaten Batang.
Lani juga memberikan dukungan secara khusus kepada Ponpes Tazakka karena sudah membangun citra pondok dengan baik, sehingga bisa melahirkan santri-santri Tazakka dari berbagai provinsi. Mulai dari Aceh hingga Papua.
“Semoga kelak Tazakka mampu melahirkan calon-calon pemimpin bangsa di masa depan,” ucapnya dalam memberikan sambutan, Minggu (24/3).
Di sisi lain, Syafrudin sebagai Ketua ASFA Foundation menyatakan, ASFA Foundation sangat fokus dan peduli terhadap perkembangan dan percepatan Sumber Daya Manusia (SDM) lembaga pendidikan berbasis Islam seperti pesantren. Karena jumlah pesantren dan santrinya jika dibandingkan dengan jumlah Muslim di Indonesia masih belum seimbang, baik dalam lembaga pendidikan, fasilitas pendidikan, maupun SDM.
“Kami sangat konsen terhadap program percepatan SDM dengan memberikan beasiswa kader pesantren,” ujarnya.
Syafrudin menambahkan, saat ini sudah terdapat 2.500 orang yang mendapatkan beasiswa. Mulai dari jenjang pesantren, hingga doktor.
“Mereka tersebar di puluhan perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri,” tambahnya.
Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan tausiah Ramadhan yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka Anang Rikza Masyhadi. Ia mengatakan bahwa keberagaman mazhab merupakan sejarah yang tidak bisa dipisahkan.
“Jadi tidak mungkin kita menghapuskan perbezaan mazhab yang membangun jembatan kesepahaman antar mazhab,” ujarnya.
Tazakka selalu memegang prinsip berdiri di atas dan untuk semua golongan. Sebab, Tazakka sejak awal berdiri telah mendedikasikan diri menjadi tenda besar yang merangkul semua golongan, tempat berkumpulnya orang-orang baik untuk memajukan umat Muslim.
Maka dari itu, menurut Anang, sebagai sesama Muslim satu bangsa bersatu dalam ikatan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basoriah.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis tasaruf zakat dari ASFA Foundation kepada perwakilan Asnaf fisabilillah, dan mahasiswa penerima beasiswa kader pesantren yang saat ini sedang studi di UNIDA Gontor.
Lazis Tazakka juga memberikan bantuan kepada 50 penyandang disabilitas.
Acara tersebut diakhiri dengan buka bersama oleh setiap tamu undangan, santri, wali santri dan masyarakat terdekat.