REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Selama puasa Ramadhan, seringkali orang melanjutkan tidurnya lagi setelah sahur langsung atau ada yang menunggu sholat subuh terlebih dahulu, lalu tidur kembali.
Padahal Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya, untuk tidak tidur setelah sahur atau setelah sholat subuh. Mengapa?
Pada pagi hari Allah Subahanahu wa Ta'ala menurunkan banyak keberkahan bagi hambanya. Maka bila hamba tersebut mau untuk bergerak, melakukan kegiatan yang bermanfaat, maka orang tersebut akan memperoleh keberkahan.
Sedang orang yang justru tidur pada pagi hari, maka ia tidak akan memperoleh keberkahan dan terputusnya rezeki.
Yang dimaksud terputusnya rezeki bisa jadi orang tersebut kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan dalam niaganya, kehilangan kesempatan bekerja, atau bahkan terputusnya rezeki berupa kesehatan.
Contohnya orang yang masih tidur pada pagi hari tidak akan memperoleh udara yang segar, hingga sinar matahari pagi yang menyehatkan.
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَوْمُ الصُّبْحَةِ يَمْنَعُ الرِّزْقَ
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki.” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Rasulullah SAW mendoakan langsung orang-orang yang mau berkegiatan di pagi hari. Dan Rasulullah pun dalam melancarkan serangan melawan musuh lebih memilih di pagi hari.
Terbukti itu membuat pasukan Muslim meraih kemenangan. Karena pada waktu pagi tubuh para pasukan Muslim masih segar, kekuatan dan stamina pun masih prima.
Sementara musuh yakni orang-orang kafir yang memiliki kebiasaan bangun siang hari tidak memiliki kesiapan ketika mendapat gempuran pasukan Muslim di pagi hari.
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِاُ مَّتِى فِى بُكُوْرِهَاوَكَانَ اِذَابَعَثَ سَرِيَّةً بَعَثَهُمْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Ya Allah berkahilah untuk umatku dalam kegiatan paginya. Dan apabila Rasulullah mengirimkan pasukan, Rasulullah mengirim sejak pagi-pagi.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Sementara itu...