REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Rasulullah SAW memperbanyak memberi sedekah pada bulan suci Ramadhan. Selain dapat bermanfaat untuk orang yang lebih membutuhkan, Allah SWT juga akan memberikan pahala yang berlipat bagi mereka yang bersedekah. Tetapi, apakah boleh memperlihatkan seberapa besar yang diberikan?
Menurut kitab karya Imam Al Asfahani yang berjudul Mufradat Alfazh Al Quran menjelaskan bahwa arti Sedekah adalah harta yang dikeluarkan seseorang demi mendekatkan diri kepada Allah semisal zakat. Namun istilah sedekah pada asalnya digunakan untuk pemberian yang sifatnya tambahan.
Ayat yang menjelaskan tentang sedekah sebagaimana yang tertulis pada surat Al Ahzab ayat 56 yang berbunyi,
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Arab Latin : In tubduṣ-ṣadaqāti fani‘immā hiy(a), wa in tukhfūhā wa tu'tūhal-fuqarā'a fahuwa khairul lakum, wa yukaffiru ‘ankum min sayyi'ātikum, wallāhu bimā ta‘malūna khabīr(un).
Artinya : “Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Menurut tafsir tahlili Kemenag, pada ayat ini dijelaskan, bahwa Allah SWT menyebutkan orang-orang yang memberikan sedekah kepada fakir miskin dengan terang-terangan, terlihat, dan diketahui atau didengar orang lain. Cara yang demikian adalah baik, asal tidak disertai perasaan riya. Sebab, menampakkan sedekah itu akan menghilangkan tuduhan bakhil terhadap dirinya dan orang yang mendengarnya akan turut bersyukur, mendoakannya, dan mereka akan menghormati dan meniru perbuatannya itu.
Allah SWT juga menerangkan, bahwa apabila sedekah itu diberikan dengan cara diam-diam dan tidak diketahui orang lain, maka cara yang demikian adalah lebih baik lagi, apabila hal tersebut dilakukan untuk menghindari perasaan riya dalam hati, agar fakir miskin yang menerimanya tidak merasa rendah diri terhadap orang lain dan tidak dipandang hina dalam masyarakatnya. Sebab, memberikan sedekah dengan diam-diam, akan menumbuhkan keikhlasan dalam beramal bagi si pemberi. Keikhlasan adalah jiwa setiap ibadah dan amal saleh.