Selasa 02 Apr 2024 20:45 WIB

Benarkah Hamil di Atas Usia 35 Tahun Sebabkan Anak Stunting? Dokter Beri Penjelasan

Dokter menekankan pentingnya skrining ketat bagi ibu hamil usia di atas 35 tahun.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu hamil di atas usia 35 tahun (ilustrasi). BKKBN merekomendasikan batas usia maksimal wanita hamil 35 tahun untuk mencegah stunting.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu hamil di atas usia 35 tahun (ilustrasi). BKKBN merekomendasikan batas usia maksimal wanita hamil 35 tahun untuk mencegah stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merekomendasikan batas usia maksimal wanita hamil 35 tahun. Anjuran ini diberikan untuk mencegah risiko anak stunting.

Dokter kandungan berpengalaman, Ivan Sini, memberikan pandangannya terkait usia ideal untuk hamil, serta hubungannya dengan risiko anak stunting. "Secara umum, hamil di bawah 35 tahun lebih ideal, tetapi itu adalah hak individu untuk menentukan kapan siap memiliki anak. Anjuran untuk hamil di bawah 35 tahun bukanlah untuk mencegah, melainkan sebagai saran yang diberikan," kata dr Ivan kepada Republika.co.id, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga

Saat ditanya tentang hubungan antara usia ibu saat hamil dengan risiko anak stunting, dr Ivan mengungkapkan belum ada korelasi langsung antara hamil di atas usia 35 tahun dengan stunting. Namun, ia menyoroti bahwa anemia adalah salah satu faktor risiko bayi lahir kecil yang tidak berhubungan dengan usia ibu.

"Saya belum mengetahui korelasi langsung antara hamil di atas 35 tahun dengan stunting. Namun, anemia adalah salah satu faktor penyebab bayi lahir kecil, yang tidak selalu berhubungan dengan usia ibu,” kata dia.

Dr Ivan menjelaskan tentang cara mencegah anak stunting selama kehamilan, terutama bagi wanita yang hamil di usia 35 tahun atau lebih. Dr Ivan menyarankan untuk menjaga konsumsi makanan sehat, berolahraga, dan mencegah anemia.

“Usia 35 tahun berkaitan dengan kelainan kromosom pada janin, maka anjurannya adalah menjaga konsumsi makanan sehat, berolahraga, dan mencegah anemia,” kata dia.

Terkait aspek kesehatan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil yang berusia 35 tahun atau lebih, dr Ivan menekankan pentingnya skrining yang lebih ketat selama kehamilan, terutama terkait risiko kelainan janin dan masalah preeklampsia. Dia menekankan pentingnya USG fetomaternal di trimester pertama dan kedua, serta melakukan tes NIPT pada kehamilan 10-12 minggu.

"USG fetomaternal di trimester I dan II menjadi penting. Non-invasive prenatal testing (NIPT) bisa dilakukan pada kehamilan 10-12 minggu," ujar dr Ivan.

Dia memberikan saran khusus bagi ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun untuk menjaga kesehatan mereka dan bayi mereka. Dia menyarankan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi mereka dengan melakukan kontrol rutin ke dokter untuk evaluasi berkala, meskipun kehamilan sebelumnya berjalan dengan baik.

“Usia di atas 35 tahun akan meningkatkan risiko kelainan janin dan keguguran. Karena itu, penting untuk rutin memeriksakan diri ke dokter untuk evaluasi berkala, meskipun kehamilan sebelumnya berjalan dengan baik,” kata dr Ivan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement