Rabu 03 Apr 2024 15:18 WIB

Tiket KA Cikuray ke Garut dari Pasar Senen Baru Ada Lagi untuk 15April 2024

Supaya tidak kehabisan tiket, calon penumpang diimbau memesan dari sekarang.

Rep: Nurul Hamami/ Red: Partner
.
Foto: network /Nurul Hamami
.

Ilustrasi. Stasiun Garut, Jawa Barat. (Foto: Dok. Humas PT KAI)
Ilustrasi. Stasiun Garut, Jawa Barat. (Foto: Dok. Humas PT KAI)

JAKARTA -- Mau ke Garut berangkat dari Pasar Senen, Jakarta Pusat, baru bisa setelah Lebaran. Soalnya, tiket sampai dengan tanggal 14 April 2024 sudah terjual habis. Tiket ada lagi untuk keberangkatan mulai 15 April.

Supaya tidak kehabisan tiket, calon penumpang diimbau memesan dari sekarang. Untuk harga tiketnya masih tetap yakni Rp45 ribu.

KA Cikuray berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada 15 April 2024 pukul 17.40. Kereta tiba di Stasiun Garut pukul 22.50.

KA Cikuray rute Garut-Pasar Senen pp resmi dioperasikan oleh Meneg BUMN Erick Thohir pada 24 Maret 2022 bersamaan dengan KA Garut Cibatuan rute Garut-Purwakarta pp.

Nama KA Cikuray diambil dari nama sebuah gunung yang berada di wilayah Garut yang terkenal dengan pemandangan alam yang sangat indah sehingga menjadi destinasi wisata favorit khususnya untuk para pendaki gunung.

Dengan penamaan tersebut, diharapkan hadirnya KA Cikuray ini dapat meningkatkan pariwisata di daerah Garut.

KA Cikuray merupakan KA Jarak Jauh yang terdiri dari 7 kereta ekonomi dengan kapasitas total 560 tempat duduk. KA Cikuray memiliki 2 jadwal keberangkatan yaitu:

1. KA 267 Relasi Garut - Pasar Senen, berangkat Garut pukul 06.30, datang Pasar Senen pukul 12.35.

2. KA 268 Relasi Pasar Senen - Garut, berangkat Pasar Senen pukul 17.40, datang Garut pukul 22.50.

Apakah Anda orang yang pandai berbicara

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

(QS. Al-Baqarah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement