REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Legenda sepak bola Prancis, Robert Pires mendesak Kylian Mbappe untuk menolak Real Madrid dan bergabung dengan klub Liga Primer Inggris, Liverpool. Kiprah Mbappe di PSG tampaknya hampir pasti akan berakhir pada akhir musim, tujuh tahun setelah ia bergabung dengan raksasa Prancis saat masih remaja.
Sang penyerang tampaknya ditakdirkan untuk bergabung dengan Real Madrid dalam salah satu transfer terbesar sepanjang masa yang tidak akan menghasilkan sepeser pun bagi timnya saat ini karena kontrak pemain Prancis itu akan habis pada akhir musim.
Kepindahan ini akan membuatnya terhubung dengan pemain seperti Vinicius Junior dan Jude Bellingham ketika ia menandatangani kesepakatan untuk pindah ke Bernabeu setelah bertahun-tahun penuh spekulasi.
Namun Pires, yang paling terkenal karena pernah bermain di Arsenal antara tahun 2000 sampai 2006, menyatakan bahwa belum terlambat bagi pemain berusia 25 tahun itu untuk meninggalkan transfer yang tampaknya sudah disepakati. "Saya minta maaf, Kylian, tapi Anda bukan pemain pertama yang mengatakan tidak kepada Real Madrid," kata Piers dikutip dari Daily Mail, Rabu (3/4/2024).
"Saya tidak tahu keputusan apa yang akan dia ambil pada akhirnya, tapi saya menolak Madrid karena saya punya dua pilihan lain. Saya yakin jika saya tidak mempunyai kesempatan untuk pergi ke Arsenal atau Juventus saya akan pergi ke Real Madrid. Itu sudah pasti," ujarnya.
Ada rumor bahwa Mbappe bisa saja menandatangani kontrak dengan tim top Eropa lainnya, meskipun Madrid selalu menjadi yang terdepan untuk mendapatkan tanda tangannya. Satu tim yang sempat dikaitkan dengannya adalah Liverpool, dengan manajer The Reds yang akan keluar, Jurgen Klopp, mengesampingkan kepindahan Mbappe pada awal musim ini.
Namun, jika kesepakatan masih memungkinkan, Pires mendesak rekan senegaranya untuk mempertimbangkan mengadakan negosiasi dengan pemimpin Liga Primer Inggris itu. "Saya ingin melihatnya di Liverpool. Ini adalah klub keluarga yang hebat," kata Pires, yang memenangkan Piala Dunia 1998 bersama Prancis.
"Ada struktur yang bagus, tidak ada tekanan, para penggemar berkepala dingin, dan saya pikir kemitraan Salah-Mbappe bisa sangat eksplosif. Saya pikir dia mampu menolak Real Madrid," ujarnya.