REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika di luar negeri kita sering melihat pemain melakukan pertukaran jersey selepas pertandingan. Di Indonesia bisa dibilang peristiwa seperti ini cukup jarang terjadi, khususnya bagi pemain Timnas.
Pertukaran jersey ini jarang terjadi karena, stock jersey pertandingan untuk pemain memang terbilang sedikit. Namun untuk Jersey terbaru Timnas dengan brand Erspo, kemungkinan kita melihat pemain melakukan tukar Jersey usai pertandingan akan lebih sering.
Direktur PT Garuda Sepak bola Indonesia (GSI) Marsal Masita ketika berbincang dengan Republika.co.id, Kamis (4/4/2024) di Kantor GSI Jakarta mengatakan, perbandingan Jersey tanding untuk pemain saat ini 1:1. Satu Jersey untuk satu pemain.
"Jersey pertandingan sekarang langsung otomatis menjadi milik pemain karena 1:1. Jadi terserah pemain, mau dikasih siapa. Mau dibawa pulang, tukar Jersey, dikasih ke penggemar sepenuhnya terserah pemain karena itu adalah sudah hak miliknya," ujar Marsal.
"Sebelumnya Jersey 1:2, jadi satu Jersey untuk dua pertandingan, bahkan sebelumnya lagi saat brand internasional bahkan 1:8, jadi satu Jersey untuk delapan pertandingan. Jadi Pemain Timnas melakukan tukar jersey dengan lawan usai pertandingan memang agak susah."
Itu semua bisa terjadi karena nilai kontrak Erspo kepada Timnas Indonesia cukup besar di banding sebelumnya. "Erspo memang tender dengan nilai tertinggi, hingga delapan kali lipat sponsor Jersey sebelumnya. Mereka juga menyiapkan lebih dari 300 item untuk seluruh Timnas Indonesia putra dan Putri serta kelompok umur."
Espro memiliki tiga tingkatan kualitas, yang artinya memiliki tiga harga yang berbeda. Jersey pemain (sama dengan yang dipakai pemain) dijual Rp 1,3 juta. Harga kedua dijual seharga Rp 600 ribuan (replika) dan harga termurah dijual dengan harga Rp 199.000 (untuk menjangkau suporter menengah bawah).
Dengan adanya harga terbawah Marsal berharap ini dapat dijangkau suporter, dan Mereka tidak membeli Jersey bajakan yang setiap pertandingan Timnas dijual bebas di sekitaran SUGBK.
"Kita bisa lihat kemarin, saat Timnas main di SUGBK, di depan TVRI, serta sekitar FX, banyak orang menjual Jersey Timnas Indonesia bajakan. Padahal kita sudah menjual dengan harga murah. Kalau memang masih kemahalan, ya kalau bisa diturunin harganya menjadi Rp 149.00 atau Rp 129.000 jadi mereka tidak membeli yang bajakan," ujarnya.
Bukan sekedar memerangi bajakan yang memang sulit diberantas kecuali asa keterlibatan pemerintah. Marsal juga menyebut saat ini setiap penjualan Jersey Timnas ada royalti untuk PSSI yang akan digunakan untuk kepentingan Timnas Indonesia.
"Kita menetapkan royalti sebesar 7 %, Jadi setiap Jersey yang terjual tujuh persen nya akan masuk kas PSSI. Setiap tiga bulan akan kita minta laporan penjualannya. Ini pertama kali diterapkan oleh PSSI," ungkap Marsal.