REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik Lebaran merupakan momen yang selalu dinanti banyak masyarakat Indonesia untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Namun di sisi lain, mudik Lebaran juga kerap diwarnai dengan kemacetan yang dapat memicu stres.
Kemacetan lalu lintas memang bisa membawa dampak yang signifikan. Studi dalam jurnal National Library of Medicine pada 2019 misalnya, menemukan bahwa faktor kondisi lalu lintas bisa berdampak pada stres saat mengemudi, baik secara fisik maupun mental.
"Ketika sedang berkendara, terkadang kita dihadapkan pada kemacetan yang tidak terduga. Hal tersebut tentu membuat kita rentan merasa stres karena harus duduk dalam posisi yang lebih lama dan frustasi karena rasa bosan," jelas psikolog klinis Marissa Meditania SPsi MPsi Psikolog dalam peluncuran inovasi terbaru WINGS Care, So Fresh Minyak Angin Aromatherapy, seperti dikutip dari siaran pers pada Jumat (5/4/2024).
Ketika mengalami stres, akan terjadi perubahan cara berpikir dan juga pelepasan hormon tertentu di dalam tubuh. Hal-hal inilah yang kemudian bisa menimbulkan gejala-gejala stres seperti sakit kepala, sulit berkonsentrasi, hingga tekanan darah meningkat.
"Apabila stres dibiarkan maka bisa berkembang menjadi stres kronis yang berdampak buruk pada kesehatan mental dan tubuh kita," lanjut Marissa.
Untuk meringankan gejala-gejala stres dan keluhan fisik ringan saat melakukan perjalanan, Marissa membagikan tiga tips mudah yang bisa dilakukan oleh para pemudik. Berikut ini adalah ketiga tips tersebut.
Atur Ekspektasi
Sampai di kampung halaman dengan tepat waktu merupakan hal yang banyak didambakan oleh pemudik. Hanya saja, kemacetan bisa membuat harapan ini sulit terealisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengatur ekspektasi diri tentang kemungkinan terlambat sampai ke tujuan. Jangan lupa beri afirmasi kepada diri sendiri bahwa kemacetan tidak berlangsung selamanya.
Bangun Hubungan Baik
Terjebak di tengah kemacetan tak harus selalu menjadi pengalaman yang negatif. Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan keluarga. Sebagai contoh, momen terjebak kemacetan bisa terasa lebih menyenangkan bila diisi dengan aktivitas seperti mengobrol, bermain, atau mendengarkan musik bersama-sama.
Selain pikiran, tubuh juga memerlukan....