REPUBLIKA.CO.ID, Oleh KH Sholahudin Al-Aiyub, Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal
الله أكبر (×9) لا إله إلا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذي جعل عيد الفطر يوم الجائزة والثواب، يلبسُ فيه المسلمون أجمل الثياب؛ استعدادًا لزيارة الأهل والأحباب، التماسا لرضا رب الأرباب. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلِهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الملك التواب، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المصطفى المحبوب. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تبعهم من ماض وآت. أمَّا بعدُ،
فيا عباد الله! اتَّقوا الله وأطيعوا وكبِّروه تكبيرا.
Kaum Muslimin wal Muslimat rahimakumullah....
Sejak tadi malam, gema takbir, tahlil, dan tahmid terdengar saling bersahutan memenuhi ruang angkasa, menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Menandai perpisahan kita dengan bulan istimewa, yaitu Ramadhan yang penuh kasih sayang (rahmah) dan ampunan (maghfiroh) Allah SWT, serta penebus api neraka (‘itqun minan-nar).
Syukur Alhamdulillah, kita tahun ini masih berkesempatan bertemu dengan Hari Raya yang penuh berkah ini. Semoga amal ibadah yang kita jalankan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, dan kita dianugerahi kesehatan dan kekuatan serta keistiqamahan untuk menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia…
Idul Fitri merupakan fase akhir dari semua aktifitas ibadah selama Ramadhan. Kesungguhan atau mujahadah yang kita lakukan dalam mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) selama Ramadhan ditutup dan disempurnakan dengan aktivitas di hari raya Idul Fitri.
Puasa, qiyamullail, tadarus Alquran, itikaf, sedekah, dan amal kebaikan lainnya merupakan upaya kita sebagai hamba untuk menggapai ridha Allah SWT dan upaya mendekatkan diri kepadaNya. Semoga aktivitas ibadah dan amal shaleh yang kita lakukan selama Ramadhan dapat mencuci dan membersihkan diri kita yang selama ini bergelimang dosa dan kesalahan.
Hari ini kita telah kembali menjadi fitri atau bersih, sebagaimana dulu kita dilahirkan oleh Ibu kita. Karena itu hari raya ini disebut Idul Fitri, artinya kembali kepada fitrah manusia. Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ... الحديث Artinya: “setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (bersih)….”
Oleh karenanya, di hari yang fitri ini, penting bagi kita untuk menyempurnakannya dengan bersilaturahim antarkerabat, antar teman dan sahabat, serta antar tetangga untuk saling memohon maaf dan saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan. Sebab setiap anak manusia pasti mempunyai kesalahan, dan sebaik manusia adalah yang meminta maaf atas kesalahannya tersebut.
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاؤُوْنَ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ اَلتَّوَّابُوْنَ Artinya: “setiap manusia pasti punya kesalahan. Dan sebaik orang bersalah adalah yang meminta maaf”.
Sebagai bagian dari penyempurnaan ibadah selama Ramadhan ada satu ibadah lagi yang disyariatkan untuk dilaksanakan di bulan syawwal ini. Yaitu puasa sunnah enam hari pada Syawwal. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ Artinya: “barangsiapa telah berpuasa Ramadhan kemudian menyusulinya dengan puasa enam hari di bulan syawwal, maka pahalanya seperti pahala puasa setahun”.
Selain itu, di hari raya Idul Fitri ini juga menjadi momentum yang baik bagi kita semua untuk menghitung dan mengkalkulasi apakah ibadah yang kita lakukan telah kita resapi dengan baik, telah kita fahami dan internalisasi dengan seksama, sehingga tujuan disyariatkannya ibadah tersebut betul-betul membekas dalam diri kita dan teraktualisasi dalam kehidupan keseharian kita.
Setiap ibadah...