Ahad 07 Apr 2024 09:58 WIB

Jamaah Aolia Sudah Idul Fitri, Haedar Nashir: Kita Toleran Saja

Haedar Nashir mengedepankan dialog dalam menyikapi persoalan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Irfan Fitrat
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Jamaah Aolia di Giriharjo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah melaksanakan sholat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024). Menyikapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengedepankan toleransi.

“Iya di Gunungkidul dan di tempat lain juga ada yang berbeda ya, kita toleran saja terhadap perbedaan itu,” kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu (6/4/2024).

Baca Juga

Haedar pun menekankan soal dialog dalam menyikapi perbedaan. Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara komunal. Sehingga, ia menilai, ketika ada masalah keagamaan maupun sosial di masyarakat, bisa dikedepankan dialog.

“Tradisi kita tradisi oral. Maka bukan hanya di tingkat masyarakat, tapi juga di tingkat atas, di tingkat elite. Hidupkan sekarang tradisi dialog,” ujar Haedar.

Menurut Haedar, dahulu tokoh-tokoh setempat berperan sebagai sosok kunci (key person) yang dapat menjadi mediator atau fasilitator pendamai dan penyatu. 

“Sekarang, kami berharap ormas-ormas kemasyarakatan, mari kita introspeksi diri. Jangan sampai kita tercerabut dari akar warga, akar masyarakat, akar umat. Boleh ada perhatian pada politik, tapi tugas utama kita membangun masyarakat,” ujar Haedar.

Sebelumnya, sebagaimana tahun lalu, jamaah Aolia lebih awal melaksanakan puasa Ramadhan dan Idul Fitri dibandingkan ketetapan dari pemerintah. Tahun ini, jamaah Masjid Aolia melaksanakan sholat Id pada Jumat (5/4/2024).

Pimpinan atau imam jamaah Masjid Aolia, Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu, mengatakan, pelaksanaan sholat Id berdasarkan atas keyakinannya, di mana akhir Ramadhan jatuh pada Kamis (4/4/2024) dan 1 Syawal pada Jumat.

Dalam momen Idul Fitri ini, Mbah Benu menyampaikan pesan kerukunan. “Saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan dengan siapa saja. Jangan mudah menyalahkan dan membenarkan orang,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement