REPUBLIKA.CO.ID KARAWANG -- Para pemudik yang menggunakan sepeda motor semakin memadati jalan arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hingga ke jalur Pantura pada Ahad (7/4/2024) malam. Ada alasan mengapa pemudik cenderung lebih banyak saat malam hari.
"Sengaja berangkat malam, biar tidak panas," kata Dede, salah seorang pemudik bersepeda motor dari Bekasi yang akan ke Bumi Ayu Jateng, saat ditemui di Karawang, Ahad (7/4/2024).
Ia memilih mudik menggunakan sepeda motor supaya dalam perjalanan lebih leluasa, dan saat di kampung ada kendaraan untuk jalan-jalan. Dede mudik sendirian dengan menggunakan sepeda motor, karena istri dan anaknya sudah berangkat terlebih dahulu dua hari lalu, mengikuti program mudik gratis yang digelar pemerintah daerah setempat.
"Saya baru bisa mudik hari ini. Kalau istri sudah berangkat duluan," kata Dede yang sehari-hari bekerja di salah satu percetakan di wilayah Kota Bekasi.
Ia mengaku selama perjalanan dari Bekasi hingga wilayah Cikampek, Karawang, untuk sementara berjalan lancar meski di beberapa daerah ia mengalami macet. "Ya semoga lancar sampai kampung," ujarnya.
Sementara itu, pada Ahad malam ini jalur mudik di wilayah Karawang dipadati pemudik bersepeda motor. Mereka terlihat membawa cukup banyak barang-barang, ada yang menggunakan tas ukuran besar, kardus, dan lain-lain. Suasana jalan arteri di Karawang pada malam hari cukup berbeda jika dibandingkan dengan siang hari yang tidak terlalu banyak pemudik.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan selama ini kebiasaan pemudik lebih banyak pada malam hari, baik pemudik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil. Sesuai dengan pantauan selama beberapa hari, waktu favorit berangkat mudik itu ternyata malam hari yaitu sehabis buka puasa. Dia mengimbau agar para pemudik mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta mengikuti instruksi petugas di lapangan dan segera istirahat jika lelah.