REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang akan melakukan modifikasi cuaca berupa hujan buatan guna mengantisipasi sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan.
"Apabila itu (modifikasi cuaca) bisa dilakukan maka akan baik sekali agar sebaran abu vulkanik tidak sampai ke bandara," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Marapi PVMBG Ugan Saing di Bukittinggi, Senin (8/4/2024).
Apalagi sejak Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar erupsi pada 3 Desember 2023, pihak Otoritas Bandara Wilayah VI telah beberapa kali menutup sementara aktivitas kebandarudaraan.
Oleh karena itu, PVMG menilai langkah atau solusi yang direncanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat cukup tepat. Hal itu sekaligus untuk memperlancar arus mudik lewat jalur udara dari dan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Modifikasi cuaca ini akan sangat menolong aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Minangkabau," ujarnya.
Sementara itu, Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM Indrawansyah mengatakan terus melakukan paper test berkala setiap satu jam untuk memastikan seluruh penerbangan dari dan ke bandara itu aman dari ancaman sebaran abu vulkanik Gunung Marapi.
"Kita mendapat pemantauan dari Satelit Darwin Australia dan dilakukan setiap jam, kami pantau supaya seluruh penerbangan ini aman," kata dia.
Pihaknya memastikan apabila sebaran abu vulkanik sudah mengarah atau mencapai bandara, maka otoritas bandara segera menghentikan aktivitas penerbangan hingga ancaman abu vulkanik mereda.
Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan akan melakukan modifikasi cuaca berupa hujan buatan dalam rangka mengantisipasi sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi yang berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.
"Pemerintah terus berusaha agar tidak ada gangguan penerbangan selama libur Lebaran dengan cara melakukan hujan buatan," kata Gubernur Mahyeldi.