Senin 08 Apr 2024 18:28 WIB

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Ini Doa Selamat dalam Perjalanan Mudik

Doa merupakan senjata setiap mukmin.

Suasana dilokasi kejadian kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang terjadi di jalur contraflow tersebut melibatkan dua minibus dan sebuah bus yang mengakibatkan 9 orang tewas dan 2 orang luka berat.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana dilokasi kejadian kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang terjadi di jalur contraflow tersebut melibatkan dua minibus dan sebuah bus yang mengakibatkan 9 orang tewas dan 2 orang luka berat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemudik dikejutkan dengan peristiwa kecelakaan maut di jalur contraflow di Tol Jakarta-Cikampek kilometer (KM) 58 hari ini, Senin (8/4/2024). Nahas, kecelakaan ini merenggut nyawa 12 orang yang wafat di lokasi kejadian.

Insiden kecelakaan ini mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan perjalanan dengan doa dan munajat kepada Allah. Berikut ini adalah beberapa persiapan batin sebelum melakukan perjalanan.

Baca Juga

Melaksanakan Sholat Safar

Saat akan bepergian hendaklah melaksanakan sholat Safar dua rakaat. Berdasarkan hadits dari Ibnu Mas’ud, pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW dan berkata:

“Ya Rasulullah, saya hendak pergi ke Bahrain untuk urusan dagang”. Lalu Rasulullah menyuruh orang itu: “Pergilah sholat dua rakaat” (HR Thabrani dalam al-Kabir).

Berpamitan

Saat akan bepergian, umat Islam juga dianjurkan berpamitan dulu dengan seisi rumah agar kepergian Anda mereka ketahui. Anda dapat berdoa untuk mereka, dan begitu pula sebaliknya.

عَنْ مُوسَى بْنِ وَرْدَانَ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ لِرَجُلٍ تَعَالَ أُوَدِّعْكَ كَمَا وَدَّعَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ ع عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ كَمَا ا وَدَّعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَوْدَعْتُكَ اللَّهَ الَّذِي لَا يُضَيِّعُ وَدَائِعَهُ

Dari Musa bin Wardan berkata; Abu Hurairah berkata kepada seorang laki-laki: “Kemarilah, saya akan mengucapkan selamat tinggal (berpamitan) kepadamu sebagaimana Rasulullah SAW mengucapkan selamat tinggal kepadaku, atau sebagaimana Rasulullah SAW mengucapkan selamat tinggal; aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak menyia-nyiakan titipan-Nya”.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement