Selasa 09 Apr 2024 11:20 WIB

Menhub: Tahun Ini Mudik Jalur Darat Sangat Menantang

Tol Cipali dan Pelabuhan Merak merupakan dua lokasi yang paling menantang.

Foto udara suasana kepadatan kendaraan pada H-2 lebaran di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor sebanyak 140 ribu-160 ribu kendaraan diprediksi melewati jalur Puncak, Bogor, saat periode mudik dan libur lebaran 2024 yaitu empat kali lipat dari kapasitas jalan.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Foto udara suasana kepadatan kendaraan pada H-2 lebaran di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor sebanyak 140 ribu-160 ribu kendaraan diprediksi melewati jalur Puncak, Bogor, saat periode mudik dan libur lebaran 2024 yaitu empat kali lipat dari kapasitas jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan arus mudik di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Pelabuhan Merak, Banten, menjadi lokasi yang paling menantang untuk ditanggulangi pada musim mudik Idul Fitri 1445 H/Lebaran 2024.

"Darat memang tempat paling 'struggling'. Ada tiga tempat, ada Cipali, Merak dan Ketapang," kata Budi Karya Sumadi usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pemudik di Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat, Senin, (9/4/2024). 

Baca Juga

Dari tiga jalur darat tersebut, kata Budi, Tol Cipali dan Pelabuhan Merak merupakan dua lokasi yang paling menantang untuk ditangani. Dikatakan Budi, volume lalu lintas mudik secara umum di sektor darat meningkat signifikan sebesar 13 persen.

Jumlah itu relatif lebih banyak dari periode yang sama di tahun sebelumnya berkisar dua hingga tiga persen. "Di Cipali sekalipun ada satu hari naik 23 persen, tetapi tidak terjadi kemacetan," ujarnya.

Menhub Budi mengatakan situasi mudik di sekitar Pelabuhan Merak juga tidak kalah menantang. Pada periode puncak sejak 6 hingga 7 April 2024 terjadi antrean penumpang sepanjang 10 kilometer lebih.

Antrean tersebut, menurut Budi, dipicu ketidaktaatan calon penumpang dalam memperoleh tiket perjalanan. "Seperti dikatakan Presiden, terdapat jumlah yang melebihi, dan mohon maaf, ketidaktaatan masyarakat pengguna. Kalau di KA kan mereka punya tiket, dia datang, 2 jam nunggunya. Kalau ini ada yang belum beli tiket, bahkan jalannya besok pagi, di datang, maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 kilometer," katanya.

Dalam kesempatan itu, Budi menginformasikan perjalanan mudik menggunakan kereta api telah terencana dengan baik, sehingga tidak terjadi penumpukan calon penumpang. "Sampai hari ini penjualan tiket mudik itu 98 persen, masih ada dua persen lagi," katanya.

Lalu di sektor perjalanan udara, Menhub Budi menyebut jumlah pesawat yang dikerahkan mencapai 420 unit. "Memang terjadi suatu maksimalisasi utilisasi pesawat. Jadi dengan 420 pesawat kita bisa tingkatkan jumlah penumpang, artinya okupansi dan perjalanannya itu bertambah dan ini kita lakukan dengan menambah lapangan terbang lebih sore dan malam," katanya.

Dikatakan Budi, perjalanan mudik via laut juga dapat terkendali, khususnya di Pangkalan Bun, Batam, Samarinda dan Balikpapan. "Yang sedikit masalah adalah di Jawa Timur, terutama di Tapal Kuda dan Madura. Tapi saya tugaskan kapal di sana dan tambahan Kapal Pelni di sana, sehingga relatif ada yang tunggu beberapa jam sudah selesai," katanya

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement