Selasa 09 Apr 2024 21:05 WIB

2,5 Juta Jamaah Berkumpul di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi 

Majelis untuk belajar Alquran juga diperbanyak.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Nabawi, Madinah
Foto: Repunlika
Masjid Nabawi, Madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 2,5 juta jamaah berkumpul di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk membaca Al-Quran selama shalat Tarawih terakhir di malam Ramadhan 29.

Kegiatan besar tersebut diselenggarakan oleh Departemen Urusan Agama. Dua Masjid yang paling suci tersebut menandai puncak tertinggi umat muslim untuk melaksanakan ibadah terakhir di bulan Ramadhan. Pihak Departemen telah melakukan persiapan secara menyeluruh dan memastikan suasana sacral dapat ditingkatkan dengan kajian keagamaan dan sesi pendidikan.

Baca Juga

Majelis untuk belajar Alquran juga diperbanyak untuk menumbuhkan lingkungan yang tenang dan kondusif untuk melaksankan ibadah. Segala kegiatan tersebut dilaksanakan dengan kolaborasi dengan pihak – pihak yang terkait. Departemen memanfaatkan teknologi dan layanan terjemahan untuk melayana para jamaah secara optimal.

Dilansir dari GulfNews, Kepala Departemen Urusan Agama Arab Saudi, Abdurrahman Al Sudais yang bertanggung jawab atas kedua Masjid paling suci tersebut telah menkordinir para staf untuk siap mengatasi lonjakan jamaah yang akan diperkirakan memadati Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan berkoordinasi penuh dengan badan – badan terkait di kedua lokasi.

Komite Pengamatan Bulan dan masyarakat di seluruh negara Muslim telah mencoba untuk melihat perkiraan bulan Syawal. Penampakan hilal menentukan hari pertama Syawal yang menandai Idul Fitri. Kalender Islam menetapkan Ramadhan sebagai bulan kesembilan yang berpuncak pada Idul Fitri untuk merayakan akhir Ramadhan.

Arab Saudi mengumumkan bahwa Idul Fitri yang menandai akhir bulan suci Ramadhan akan dimulai pada Rabu, 10 April di kerajaan tersebut. Arab Saudi juga telah mengumumkan bahwa tanggal 9 April akan menjadi hari terakhir Ramadhan dan Rabu akan menjadi hari pertama Syawal yang menandai hari pertama Idul Fitri.

Penentuan tanggal Idul Fitri didasari pada perhitungan lahirnya bulan sebelum matahari terbenam, lamanya bulan terbenam setelah matahari terbenam dan kemungkinan terlihatnya bulan. Metode tersebut sejalan dengan pendekatan yang diadopsi oleh dewan ulama global terkemuka. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement