Selasa 09 Apr 2024 22:24 WIB

Kawasan Bundaran HI Ramai Dikunjungi Warga pada Malam Takbiran

Lalu lintas di Bundaran HI cukup padat tapi terkendali.

Kawasan Bundaran HI di malam hari.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kawasan Bundaran HI di malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat ramai dikunjungi warga saat malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah, meskipun di lokasi tersebut tidak ada kegiatan apapun, pada Selasa (9/4/2024) malam. Kendaraan roda dua maupun empat silih berganti melintasi kawasan Bundaran HI. 

Di lokasi juga terdapat sejumlah anggota Kepolisian yang mengatur kelancaran arus lalu lintas. Ada beberapa pengendara yang tidak mengenakan helm ditegur dan diberikan peringatan oleh personel Kepolisian.

Baca Juga

"Lalu lintas di Bundaran HI cukup padat tapi terkendali dan kami melaksanakan teguran bagi pengendara roda dua yang tidak menggunakan helem," kata personel Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKP Dewita Telesiswati.

Ia mengatakan bahwa kawasan Bundaran HI pada malam takbiran ini cukup padat, meskipun tidak ada takbiran keliling di kawasan tersebut.

Seorang warga asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Iman mengatakan, ia bersama keluarga menghabiskan malam takbiran di Bundaran HI untuk menikmati suasana Jakarta. "Sama keluarga ingin melihat kawasan Bundaran HI pada malam takbiran seperti apa," katanya.

Hingga pukul 21.32 kawasan Bundaran HI yang berada di Jakarta Pusat itu masih terus didatangi masyarakat. Mereka rerata mengabadikan momentum malam hari Raya Idul Fitri dengan berswafoto dan juga berfoto bersama sanak saudara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement