Kamis 11 Apr 2024 05:30 WIB

Bermacam Atraksi Seni Budaya akan Digelar di Banyuwangi Saat Libur Lebaran

Salah satu atraksi budaya yang akan digelar merupakan tradisi suku asli Banyuwangi.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penari gandrung.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
(ILUSTRASI) Penari gandrung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menawarkan bermacam wisata yang bisa menjadi pilihan wisatawan saat libur Lebaran 2024. Seperti wisata alam ataupun kuliner. Selain itu, pada momen libur Lebaran kali ini akan digelar sejumlah atraksi seni budaya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi dikenal dengan destinasi wisata alamnya, seperti pantai dan Gunung Ijen. Tak kalah menarik, kata dia, ada bermacam seni budaya yang bisa dinikmati wisatawan. “Banyuwangi menyiapkan sejumlah atraksi seni yang bisa ditonton, selain destinasi wisata yang bisa dikunjungi,” ujar dia.

Ada beragam atraksi seni budaya yang akan digelar saat momen libur Lebaran. Salah satunya Barong Ider Bumi, yang merupakan tradisi ritual tolak bala suku asli Banyuwangi, yaitu suku Osing. Barong Ider Bumi akan digelar di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Tradisi yang sudah berlangsung sejak 1800-an ini digelar setiap 2 Syawal atau hari kedua Idul Fitri.

Dalam tradisi Barong Ider Bumi, barong diarak keliling desa mengikuti empat penjuru mata angin, dengan diiringi nyanyian macapat (tembang atau puisi tradisional Jawa). Arak-arakan Barong Ider Bumi diakhiri selamatan dengan sajian kuliner khas Osing, yakni pecel pitik.

Ada juga atraksi seni budaya Seblang Olehsari, yang merupakan ritual tolak bala dengan tarian berusia ratusan tahun. Tarian Seblang digelar di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, biasanya pada 3-5 Syawal. Penari yang ditampilkan adalah seorang gadis yang mempunyai darah keturunan leluhur penari Seblang. 

Gadis yang “terpilih” itu akan menari di pentas bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi selama beberapa hari beruntun. Penari tersebut biasanya menggunakan sejumlah aksesori, yaitu kerincing atau gelang kaki, dan omprok atau hiasan dari janur, daun pisang muda, serta hiasan bunga segar.

Pada 13 April 2024, dijadwalkan atraksi Sendratari Meras Gandrung. Ini merupakan pementasan kolosal yang menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan ujian agar dapat “diwisuda” menjadi penari gandrung.

Sendratari Meras Gandrung akan digelar di Taman Gandrung Terakota, destinasi dengan panorama ratusan patung gandrung di hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen.

Kemudian ada Puter Kayun, tradisi warga Boyolangu, Kecamatan Giri, saat memasuki hari kesepuluh bulan Syawal. Puter Kayun adalah ritual menepati janji warga Boyolangu pada para leluhur yang telah berjasa membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi. Mereka melakukan napak tilas dengan menaiki delman hias dari Boyolangu menuju Watu Dodol.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement