Sabtu 13 Apr 2024 16:35 WIB

Mengenal Prinsip Akhlak

Manusia harus berakhlak kepada sesama manusia.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Ibadah di rumah untuk meningkatkan akhlak. (Ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ibadah di rumah untuk meningkatkan akhlak. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN – Kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan.  Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan berdasarkan prinsip dasar manusia.

“Prinsip dasar menyangkut akhlak dalam islam itu adalah letakkan segala sesuatu pada tempatnya, kalau anda tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya yang semestinya maka anda tidak berakhlak,” kata K.H Quraish Shihab dikutip dari akun Youtube Pribadinya, Quraish Shihab.

Baca Juga

K.H Quraish Shihab menjelaskan, manusia harus berakhlak kepada sesama manusia. Akhlak kepada sesama manusia bermacam-macam contohnya seperti, akhlak kepada orang tua, kepada anak, kepada istri, kepada pembantu, kepada diri sendiri, bahkan akhlak kepada jalanan.

Salah satu contoh menempatkan sesuatu pada tempatnya ada dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jauhilah dari duduk-duduk di jalan!. Para sahabat berkata: “wahai Rasulullah, kegiatan kami duduk (di jalan) berkumpul ya hanya (di pinggir jalan) itu. Kami bisa bercengkerama saat itu. Rasulullah Saw. lalu bersabda: “Kalau kalian memang sulit berpindah dari berkumpul (seperti itu), maka berikan kepada jalanan itu haknya.” Para sahabat bertanya lagi: “Apa hak dari jalan itu wahai Rasulullah ? Rasul menjawab : menundukkan pandangan, tidak menyakiti, membalas salam, menyampaikan kebaikan, melarang kemungkaran. 

Selain berakhlak kepada sesama manusia, terdapat akhlak yang harus dilakukan sebagai umat muslim dan yang paling penting dalam ajaran Islam, yaitu berakhlak kepada Allah SWT merupakan kewajiban yang harus diingat.

“Yang terpokok menyangkut akhlak terhadap Allah SWT, jangan pernah menduga atau terlintas dalam benak anda bahwa ada sekutu baginya, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kezhaliman,” ujar K.H Quraish Shihab. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement