REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Emirates membatalkan sejumlah penerbangan akibat memanasnya situasi yang terjadi di timur tengah. Maskapai yang berpusat di Uni Emirat Arab (UEA) mengambil langkah preventif dengan membatalkan sejumlah penerbangan setelah serangan balasan yang dilakukan Iran terhadap Israel.
"Maskapai Emirates telah membatalkan penerbangan dan mengubah rute setelah Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam," bunyi pernyataan Emirates, seperti dilansir dari Reuters pada Senin (15/4/2024).
Sebelumnya, Iran pada Ahad (14/4/2024) dini hari WIB melancarkan serangan ke Israel dengan mengirim puluhan drone seperti dilaporkan Axios, dilansir Times of Israel. Sementara Sky News Arab mengutip media Iran mengatakan bahwa sebanyak 50 drone diterbangkan menuju Tel Aviv.
Sirene dan ledakan keras terdengar di utara dan selatan, serta di Yerusalem dan banyak kota di Tepi Barat bagian utara. Hal itu menyusul serangan massal pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.
Times of Israel melansir, layanan ambulans Magen David Adom mengatakan sejauh ini belum menerima laporan korban cedera menyusul sirene yang berbunyi di seluruh negeri. Sirene terdengar di Beersheba, Dimona, dan daerah lain di selatan di tengah serangan rudal dan drone Iran yang sedang berlangsung terhadap Israel. Sirene dan ledakan juga terdengar di Yerusalem.