Rabu 17 Apr 2024 16:46 WIB

Tuntut Batalkan Kontrak Proyek Nimbus dengan Israel, Pegawai Google Ditangkap

Google mengikat kontrak dengan Israel untuk Proyek Nimbus.

Kantor Google San Salvador, El Salvador, 15 April 2024. Pegawai Google menuntut perusahaan batalkan kontrak dengan Israel.
Foto: EPA-EFE/Rodrigo Sura
Kantor Google San Salvador, El Salvador, 15 April 2024. Pegawai Google menuntut perusahaan batalkan kontrak dengan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pegawai Google melakukan aksi duduk di dua kantor perusahaan raksasa teknologi itu di California dan New York, Amerika Serikat pada Selasa (16/4/2024). Mereka unjuk rasa untuk memprotes hubungan Google dengan Israel.

Aksi protes itu dipimpin oleh kelompok yang disebut "No Tech For Apartheid". Mereka menuntut Google dan Amazon "membatalkan kontrak proyek Nimbus dengan pemerintah dan militer Israel".

Baca Juga

Di Sunnyvale, California, para pengunjuk rasa bertekad untuk tetap tinggal sampai Google mengakhiri kontrak senilai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp19,5 triliun) dengan Amazon, yang akan menyediakan layanan komputasi awan (cloud) dan pusat data ke Israel untuk proyek Nimbus. Aksi protes itu disiarkan langsung di saluran layanan streaming video Twitch.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BayAreaAlAwda (@alawdabayarea)

Setelah sekitar 10 jam aksi protes berlangsung, polisi menangkap sejumlah kelompok karyawan di New York dan California, menurut laporan kelompok No Tech For Apartheid melalui media sosial X. Aksi protes tersebut juga berbarengan dengan serangan berkelanjutan Israel di Jalur Gaza, yang sejak 7 Oktober lalu telah merenggut 34 ribu jiwa.

sumber : Antara, Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement