REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bos Manchester United Erik ten Hag dikabarkan siap keluar dari klub pada akhir musim jika dia tidak mendapat jaminan pasti dari pemegang saham minoritas baru Sir Jim Ratcliffe. Pria Inggris itu akan segera melakukan perjalanan ke Wembley setelah menyelesaikan London Marathon untuk semifinal Piala FA Setan Merah melawan Coventry.
Ia kini mengambil keputusan di Old Trafford dan terus merombak klub. Mengutip dari Express, Ahad (21/4/2024), The Mirror mengklaim bahwa tanpa jaminan dari ketua INEOS, Ten Hag siap untuk meninggalkan United di tengah masa depan yang semakin tidak pasti, menyusul kampanye yang di bawah standar menurut standar Manchester United.
Pelatih asal Belanda itu percaya dia dan Ratcliffe memiliki pemikiran yang sama tetapi pria berusia 71 tahun itu belum memberikan dukungan publik kepada Ten Hag sejak dikonfirmasi sebagai salah satu pemilik, ketika 27,7 persen sahamnya diratifikasi oleh Liga Primer Inggris pada bulan Februari.
Tanpa jaminan masa depan jangka panjang di klub, Ten Hag rela hengkang meski kontraknya saat ini masih tersisa satu tahun lagi. Ten Hag telah diberi kebebasan dalam perekrutan di bawah rezim sebelumnya, meskipun kedatangan Dan Ashworth bersama CEO Omar Berrada dan direktur teknis Jason Wilcox diharapkan dapat membatasi perannya di masa depan.
Memenangkan Piala FA kemungkinan merupakan peluang terbaik Ten Hag untuk mempertahankan pekerjaannya setelah penampilan mengecewakan di Liga Primer Inggris dan Liga Champions, meskipun sang bos bersikeras dia tidak memikirkan masa depannya menjelang semifinal melawan tim Championship Coventry.
"Saya tidak mengerahkan tenaga untuk hal ini, apakah saya dinilai secara adil atau tidak. Saya tahu apa yang kami lakukan di sini, mengapa saya di sini, untuk membawa trofi, juga untuk menciptakan nilai ekonomi, jadi kami sedang mengusahakannya dan dalam prosesnya Anda mengalami kemunduran," kata Ten Hag.
Ia memahami bagaimana situasinya saat ini. Namun, sebagai profesional ia tidak melibatkan perasaan. "Aku melihat ini dan bisa melihatnya secara realistis, jadi aku melihat nuansanya, beberapa komentar melewatkannya, tapi aku tidak bisa ambil pusing, tidak bisa masuk ke dalam emosi. Aku melihatnya realistis, masuk akal, dan aku hanya fokus pada tim saya, untuk meningkatkan tim dan individu. Untuk itulah saya ada di sini," ujarnya.