Selasa 23 Apr 2024 11:43 WIB

Bank Indonesia Jangkau Daerah 3T untuk Edarkan Uang Baru

Bank Indonesia dengan TNI AL mengedukasi Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Para bankir dan TNI AL bersiap berangkat ke Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan KRI Cakalang dalam rangka Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Jumat (19/4/2024).
Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar
Para bankir dan TNI AL bersiap berangkat ke Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan KRI Cakalang dalam rangka Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN MENTAWAI -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) bekerja sama dengan TNI AL menjangkau Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan salah satu daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk mengedarkan uang pecahan baru kepada masyarakat.

"Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL mengedukasi masyarakat sekaligus melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kabupaten Kepulauan Mentawai," kata Asisten Manager Kepala Seksi Pengolahan Uang BI Perwakilan Sumbar Sudarso di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Selasa (23/4/2024).

Hal tersebut disampaikan Sudarso saat mengunjungi SMA Negeri 2 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam rangka Ekspedisi Rupiah Berdaulat, sekaligus sosialisasi rupiah kepada peserta didik.

Sudarso mengatakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat tidak hanya sekadar menukarkan uang lama atau yang sudah lusuh dengan rupiah pecahan baru. Namun, juga momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai yang terkandung dalam rupiah itu sendiri.

BI menyadari sebagai salah satu daerah destinasi wisata internasional, Kabupaten Kepulauan Mentawai banyak dikunjungi oleh turis dari berbagai negara. Oleh karena itu, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun wisatawan manca negara wajib menggunakan rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sudarso berharap program Ekspedisi Rupiah Berdaulat mampu meningkatkan rasa kecintaan masyarakat terhadap rupiah sebagai mata uang yang sah di Tanah Air. BI memastikan meskipun Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu daerah terluar Indonesia, namun hal itu tidak menjadi alasan rupiah tidak beredar di wilayah itu.

Hal itu sekaligus upaya menjaga kedaulatan NKRI agar kasus lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia tidak kembali terulang akibat minimnya peredaran rupiah di dua pulau tersebut.

Sementara itu, Asisten II Bupati Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar menyambut baik program Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang digagas BI Perwakilan Sumbar bersama TNI AL.

Menurut Lahmuddin, program Ekspedisi Rupiah Berdaulat perlu terus digencarkan secara rutin terutama ke daerah-daerah 3T terutama Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sebab, transaksi tunai dan perputaran perekonomian di Bumi Sikerei (julukan Mentawai) juga tinggi.

"Kami berharap ekspedisi berikutnya lebih masif lagi. Sebab, masih banyak sekolah-sekolah yang bisa dikunjungi dan di edukasi tentang rupiah," kata Lahmuddin Siregar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement