Selasa 23 Apr 2024 11:54 WIB

Kenalkan Potensi Ekonomi, Indonesia Kembali Hadir dalam Hannover Messe 2024

Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024. Pameran yang memamerkan teknologi, inovasi, dan kolaborasi itu berlangsung dari 22 hingga 26 April 2024 di Hannover, Jerman.

Partisipasi Indonesia tahun ini merupakan tindak lanjut dari peran sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023. Itu juga sebagai salah satu upaya kampanye berkelanjutan dari kebijakan Making Indonesia 4.0. 

Baca Juga

Partisipasi ini dilakukan pula dalam peningkatan ekspor, investasi, dan kerja sama industri serta branding atas posisi Indonesia sebagai negara 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia. “Melalui program Making Indonesia 4.0, Indonesia menargetkan untuk meningkatkan daya saing di sejumlah sektor ekonomi utama, termasuk sektor kendaraan listrik, biofuel, dan sumber daya terbarukan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya saat membuka Paviliun Indonesia pada gelaran Hannover Messe 2024, seperti dilansir siaran pers, Senin (22/4/2024).

Agus memaparkan, pameran Hannover Messe 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkenalkan potensi ekonomi dan teknologinya kepada dunia. Pertama, Indonesia memiliki peta jalan Making Indonesia 4.0 yang menjadi strategi kunci untuk menjalankan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi. 

Selanjutnya, peta jalan tersebut perlu didukung oleh dua hal besar, yaitu industri hilir dan ekonomi hijau. Hingga 2040, terdapat 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi sebesar 545,3 miliar dolar AS.

Sedangkan pada 2025, sebesar 23 persen persen energi akan berasal dari energi baru terbarukan. Pemerintah juga menargetkan, pada 2050 seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara akan ditutup. 

Target tersebut juga membutuhkan investasi dan pembiayaan yang besar, setidaknya 1 triliun dolar AS sampai 2060. Dengan berbagai produk inovatif dan solusi industri yang ditawarkan, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan nilai tambah bagi pasar global.

Terdapat sembilan perusahaan dari berbagai sektor industri di Indonesia yang ikut menjadi co-exhibitor di Paviliun Indonesia. Kehadiran Indonesia di Hannover Messe menandakan komitmen dan keseriusan dalam mengikuti lanskap industri yang dinamis, ekonomi yang bertumbuh, dan ekosistem inovasi yang berkembang pesat di panggung dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement