Rabu 24 Apr 2024 16:13 WIB

Bergidiknya Kepala Kantor HAM PBB dengan Laporan Kuburan Massal di RS Gaza 

Laporan pejabat Palestina menemukan 283 jenazah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
  Warga Palestina menghadiri pemakaman massal orang-orang yang tewas dalam serangan Israel terhadap Khan Younis di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, (7/3/2024).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Warga Palestina menghadiri pemakaman massal orang-orang yang tewas dalam serangan Israel terhadap Khan Younis di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, (7/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Juru bicara Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB (OHCHR) mengatakan Kepala OHCHR Volker Turk merasa "ngeri" dengan kehancuran di Rumah Sakit Nasser dan Al Shifa di Gaza. Termasuk terkait adanya laporan kuburan massal yang berisi ratusan jenazah.

Pekan ini pihak berwenang Palestina mengatakan mereka menemukan ratusan jenazah di kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis yang telah ditinggalkan pasukan Israel. Mereka juga menemukan banyak jenazah yang ditinggalkan pasukan Israel di Rumah Sakit Al-Shifa.

Baca Juga

"Kami merasa perlunya membunyikan alarm karena jelas terdapat sejumlah jenazah yang ditemukan," kata juru bicara OHCHR Ravina Shamdasani, Selasa (23/4/2024). Ia menambahkan Turki mengatakan ia merasa ngeri dengan laporan kuburan massal dan kerusakan rumah sakit.

"Beberapa di antaranya, tangannya diikat ke belakang, yang mana tentu mengindikasi pelanggaran berat hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional dan ini harus diselidiki lebih lanjut," tambah Shamdasani.

Ia menambahkan kantor HAM PBB sedang berupaya menguatkan laporan pejabat Palestina mengenai penemuan 283 jenazah di Rumah Sakit Nasser dan 30 di Rumah Sakit Al-Shifa. Menurut laporan-laporan itu sejumlah jenazah dikubur di bawah limbah termasuk jenazah perempuan dan orang lanjut usia.

Badan Layanan Darurat Gaza mengatakan sejauh ini sudah 310 jenazah yang ditemukan di kuburan massal di Rumah Sakit Nasser. Mereka mengidentifikasi dua kuburan massal lainnya tapi belum melakukan ekskavasi.

Militer Israel dan misi diplomatik Israel di Jenewa belum menanggapi permintaan komentar selama paskah Yahudi. Israel menuduh Hamas menggunakan fasilitas medis untuk tujuan militer. Mereka mengklaim membunuh 200 milisi di Al-Shifa dan tidak melukai warga sipil.

Turk yang diwakilkan Shamdasani di konferensi pers PBB juga mengecam serangan Israel ke Gaza beberapa hari terakhir. Ia mengatakan sebagian besar korban tewas dalam serangan itu adalah perempuan dan anak-anak.

Ia juga kembali mendesak Israel tidak menggelar serangan skala penuh ke Rafah. Kota paling selatan Jalur Gaza yang kini menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi. Ia mengatakan serangan itu dapat "melanjutkan kejahatannya."

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 14 orang Palestina tewas di Nur Shams dalam serangan yang menimbulkan korban tewas terbanyak di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir. Shamdasani mengatakan kantor HAM PBB menerima laporkan sejumlah korban tewas di Nur Shams tampaknya dibunuh lewat eksekusi ekstrayudisial. Sebelumnya militer Israel mengatakan mereka membunuh atau menangkap sejumlah orang yang mereka anggap milisi di Tepi Barat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement