REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Anggota Pertahanan Sipil Palestina Mohammed Mughier mengatakan sepuluh jenazah yang ditemukan di kuburan massal di Rumah Sakit Nasser diikat tangannya ke belakang tubuh mereka sementara yang lain masih terpasang tabung medis. Hal ini mengindikasi kemungkinan mereka dikubur di dalam keadaan hidup.
"Kami membutuhkan pemeriksaan forensik pada sekitar 20 jenazah yang kami pikir dikubur hidup-hidup," kata Mughier seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (25/4/2024). Mughier mengatakan timnya menemukan jenazah anak-anak di di kuburan massal itu. Ia menunjukkan bukti foto dan video beberapa jenazah.
"Mengapa kami memiliki anak-anak di kuburan massal," katanya. Ia menambahkan bukti-bukti ini menunjukkan tentara Israel melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Selama satu pekan pihak berwenang Palestina menggali kuburan massal di Kompleks Medis Nasser yang dikepung pasukan Israel bulan Februari lalu. Terdapat tiga kuburan massal di Rumah Sakit Nasser. Sejauh ini totalnya terdapat 392 jenazah yang "tumpuk" di kuburan massal itu.
Pertahanan Sipil Palestina mengatakan, sebagian besar jenazah belum dapat diidentifikasi baik karena sudah terlalu membusuk atau termutilasi. Sejumlah jenazah menunjukkan tanda-tanda penyiksaan atau eksekusi.
PBB dan Uni Eropa mengungkapkan keprihatinan mendalam atas laporan kuburan massal tersebut dan menyerukan penyelidikan independen untuk melihat kemungkinan pelanggaran. Gedung Putih juga mengatakan menginginkan jawaban.
Israel membantah mengubur jenazah-jenazah di kuburan massal. Mereka mengatakan pasukannya hanya menggali dan memeriksa sejumlah kuburan untuk mencari kemungkinan terdapat tawanan Israel di antara jenazah yang dikubur.