Para ulama bersepakat tentang kebolehan menceritakan mimpi dan meminta penafsiran darinya. Menurut Markaz al-Fatwa (4473), yang mengingkari mimpi hanyalah kaum Mu'tazilah dan kalangan ateis. Namun, dalam menafsirkan mimpi perlu diperhatikan rujukan yang jelas. Misalkan, merujuk pada tafsir mimpi yang ditulis para ulama, seperti Ibnu Sirin. Dalam Islam, mimpi bukan hanya sekadar...
Berita Lainnya