REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Faktor Shin Tae-yong sangat menentukan pada laga Indonesia U-23 Vs Korsel U-23 di perempat final Piala Asia U-23 pada Jumat (26/4/2024) pukul 00.30 WIB nanti. Apalagi laga ini bisa menjadi pertandingan adu gengsi yang memotivasi para pelatih untuk mendorong timnya tampil all-out.
Ini karena laga nanti merupakan pertemuan antara pelatih yang tengah menangani timnas Korea Selatan dan pelatih yang pernah menangani tim yang sama.
Selain melatih Korea Selatan U23, Hwang Sun-hong adalah juga caretaker timnas senior Korea Selatan sejak 27 Februari 2024 setelah asosiasi sepak bola negara itu memecat Juergen Klinsmann karena gagal membawa Laskar Taegeuk menjuarai Piala Asia 2023.
Meskipun dua tahun lebih muda dari Hwang, Shin memiliki curriculum vitae lebih menarik dalam melatih tim nasional Korea Selatan. Hwang saat ini berusia 55 tahun, sedangkan Shin berumur 53 tahun.
Hwang baru tahun ini melatih Laskar Taegeuk, tapi sudah menangani Korea Selatan U23 sejak 2021. Pencapaian terbesar Hwang adalah perempat final Piala Asia U23 2022 dan medali emas Asian Games 2022.
Akan halnya Shin. Pelatih yang disebut media massa Korea Selatan sangat dicintai publik sepak bola Indonesia itu mengantarkan Korea Selatan menjadi runner up Piala Asia U23 2016 dan membawa Korea Selatan ke perempat final Olimpiade Rio 2016.
Namun pencapaian Shin yang paling dikenang publik adalah mengantarkan Korea Selatan menaklukkan Jerman 2-0 dalam Piala Dunia 2018, padahal Jerman berstatus juara bertahan dan favorit juara.
Meskipun Korea Selatan tersisih sebagaimana Jerman, akibat kalah dari Swedia dan Meksiko, catatan pernah mengalahkan juara dunia itu abadi tertulis dalam daftar riwayat hidup Shin Tae-yong.
Kini Shin mencoba lagi membuat catatan bagus, bersama Indonesia, termasuk bersama timnas U23.
Pertarungan dan ambisi antara kedua pelatih ini bisa mengimbuhkan energi lebih kepada Marselino Ferdinan dan rekan-rekan, sehingga bertarung gigih melawan Korea Selatan.
Lain dari itu, latar belakang Shin, baik sebagai mantan pemain dan pelatih Korea, bisa menawarkan formula tambahan mengenai kiat bagaimana harusnya menghadapi Korea Selatan.
Tambahan, ada nilai plus lain dalam skuad Indonesia 2023, yakni separuh anggota skuadnya adalah juga pemain-pemain timnas senior.
Baik dalam Piala Asia 2023 maupun pada ualifikasi Piala Dunia 2026, mereka berpengalaman menghadapi tim-tim kelas atas, walau sejauh ini gagal mereka menangkan.
Fakta bahwa lebih separuh dari anggota skuad Garuda Muda adalah juga anggota timnas senior ini, yang berbeda dari skuad Korea Selatan U23 yang hampir semua produk lokal tidak seperti timnas seniornya yang dipenuhi legiun Eropa, bisa menjadi modal yang dapat memperbesar kemungkinan Indonesia U23 untuk menang. Semoga.