Kamis 25 Apr 2024 21:50 WIB

Prudential Syariah Fokus Tingkatkan Jumlah Peserta dengan Diversifikasi Produk

Sepanjang 2023 Prudential Indonesia mencatat produk tradisional tumbuh signifikan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahudin dalam konferensi pers
Foto: dok Prudential Syariah
Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahudin dalam konferensi pers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah telah menyalurkan klaim dan manfaat sebesar Rp 2,2 Triliun atau sekitar Rp 6 miliar per hari. Penyaluran itu terdiri dari klaim manfaat Tabarru sebesar Rp 1,3 triliun, yang bersumber dari kontribusi peserta dan perusahaan membantu salurkan serta klaim manfaat investasi sebesar Rp 0,9 triliun. 

Dijelaskan, klaim tersebut dibayarkan berdasarkan prinsip tolong menolong antarpeserta dari Prudential Syariah. Itu didukung oleh tingkat kesehatan perusahaan yang salah satunya tercermin dari tingkat solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) Prudential Syariah sebesar 3.806 persen bagi Dana Perusahaan dan 180 persen untuk Dana Tabarru, jauh di atas ketentuan Regulasi terkait tingkat solvabilitas paling rendah sebesar 100 persen dan target internal minimal 120 persen.

“Sepanjang 2023, kami berhasil mempertahankan kepemimpinan kami di industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Ini menjadi bukti dari komitmen kami dalam menyediakan kebutuhan proteksi yang komprehensif sesuai prinsip syariah kepada keluarga Indonesia," ujar Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Perusahaan, kata dia, akan fokus meningkatkan jumlah peserta. Khususnya segmen Muslim yang memiliki populasi paling banyak di Indonesia.

Bersama Prudential Indonesia, Prudential Syariah terus melakukan diversifikasi portofolio produk salah satunya dengan menawarkan ragam opsi produk tradisional, agar menjangkau segmen nasabah yang lebih luas. Sepanjang 2023 Prudential Indonesia mencatat produk tradisional mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan hingga 43 persen, sehingga menghasilkan portfolio perusahaan yang seimbang antara produk tradisional (55 persen) dengan Produk Asuransi Yang Dikaitkan Investasi atau PAYDI (45 persen). 

Dijelaskan, peningkatan penjualan produk tradisional itu dikarenakan desain produk yang dikemas sederhana sehingga nasabah lebih mudah memahami produknya. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali membeli produk asuransi.  

Hanya saja, kata dia, produk tradisional dan PAYDI akan tetap saling melengkapi guna memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap jenjang kehidupannya. Maka pada awal 2023 kedua perusahaan meluncurkan PAYDI, PRULink Next Gen dan PRULink Next Gen Syariah. Prudential Syariah juga telah meluncurkan PRUAnugerah Syariah, yakni produk asuransi jiwa tradisional yang ditujukan guna mempersiapkan peninggalan berharga bagi orang terkasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement