Jumat 26 Apr 2024 14:26 WIB

Beragam Soft Skill yang Dibutuhkan Agar Bisa Bertahan di Era AI

Pakar percaya bahwa fleksibilitas pola pikir bakal mengarah pada kesuksesan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelatihan soft skill. Keterampilan teknis dan keterampilan nonteknis alias hard skill serta soft skill yang memadai perlu dimiliki seseorang jika ingin sukses berkarier.
Foto: SIMgroup
Pelatihan soft skill. Keterampilan teknis dan keterampilan nonteknis alias hard skill serta soft skill yang memadai perlu dimiliki seseorang jika ingin sukses berkarier.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterampilan teknis dan keterampilan nonteknis alias hard skill serta soft skill yang memadai perlu dimiliki seseorang jika ingin sukses berkarier. Terlebih, pada era saat ini di mana kecerdasan buatan (AI) telah diterapkan di berbagai lini.

Wakil presiden global dan kepala layanan keuangan di Databricks, Junta Nakai, secara khusus menyampaikan pentingnya soft skill. Dia berpendapat, perkembangan karier seseorang bergantung pada cara dia menggunakan soft skill dan beradaptasi.

"Hard skill membuat Anda mahir dalam satu pekerjaan, namun menyempurnakan soft skill di dunia kerja akan memandu menuju hasil yang sukses. Mereka yang membangun soft skill untuk terus beradaptasi, mengatur ulang, dan menemukan kembali akan berkembang di era AI," kata Nakai.

Dia percaya bahwa fleksibilitas pola pikir bakal mengarah pada kesuksesan, baik di hari ini maupun di masa depan. Berikut sejumlah soft skill yang dinilai Nakai perlu dikembangkan apabila seseorang ingin sukses di era kecerdasan buatan, dikutip dari laman Business Insider, Jumat (26/4/2024). 

- Mampu bekerja di luar zona nyaman

Di era AI, berbagai hal dalam pekerjaan akan mengalami perubahan dengan cepat, berulang-ulang, dan sering. Karena itu, keterampilan untuk bekerja secara fleksibel dan di luar zona nyaman akan sangat membantu. Dengan begitu, bekerja dalam kondisi apa saja akan tetap produktif. 

- Memberi "sentuhan manusia"

AI bisa membantu pekerjaan dengan lebih baik, bahkan di berbagai bidang mulai "menggantikan" peran manusia. Namun, soft skill untuk memberikan "sentuhan manusia" pada suatu karya atau pekerjaan tetaplah menjadi hal penting dan menjamin karier tetap berkembang.

- Bersikap rendah hati dan terus melakukan perbaikan

Prospek karier yang tampaknya prestisius dapat berubah menjadi serangkaian pekerjaan yang kacau jika seseorang tidak memiliki kerendahan hati dan kesadaran untuk terus-menerus melakukan perbaikan. Sikap humble tetap diperlukan dalam pekerjaan di bidang apa pun.

- Mentalitas pemenang

Walau paradigma baru dalam karier mungkin tampak menakutkan, dekade berikutnya bisa menjadi dekade paling makmur dalam sejarah umat manusia. AI dapat meningkatkan inovasi dan produktivitas. Karenanya, seseorang perlu punya mentalitas pemenang dan menempatkan AI sebagai pendukung apa yang dikerjakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement