Rabu 01 May 2024 23:03 WIB

Pemprov Kalsel Kembangkan Wisata Bambu, Ingin Tiru yang Ada di Malang

Provinsi Kalsel mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan bambu.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Petugas merawat tanaman bambu (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai mengembangkan wisata bambu di objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas merawat tanaman bambu (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai mengembangkan wisata bambu di objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai mengembangkan wisata bambu di objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar. Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Fathimatuzzahra, Kalsel ingin meniru objek wisata bambu yang ada di Desa Sanankerto Kecamatan Turen Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur (Jatim).

"Kami sudah mengunjungi Desa Sanankerto tersebut untuk studi tiru pengembangan objek wisata bambu ini," ujarnya pada Rabu (1/5/2024).

Baca Juga

Diketahui, ungkap dia, di Desa Sanankerto terdapat 115 jenis bambu dan ada juga arboretum bambu yang dapat dijadikan objek penelitian dan edukasi mengenai jenis-jenis bambu. "Dari hasil studi tiru ini kami akan mengembangkan potensi bambu salah satunya dengan menambah koleksi bambu pada arboretum yang berada di Tahura Sultan Adam yang menjadi salah satu destinasi wisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah," ujarnya.

Fathimatuzzahra menyebutkan, Provinsi Kalsel mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan bambu dan terdapat kurang lebih 2.000 hektare lokasi yang dapat dikembangkan menjadi bambu, seperti di kawasan Tahura Sultan Adam dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai di Loksado. Dia menyebut, keberadaan bambu sendiri dapat menambah pontensi-potensi sumber air karena dapat menjaga sistem hidrologis sebagai pengikat air dan tanah serta meningkatkan volume air.

Dia mengatakan. tanaman bambu yang rapat dapat mengikat tanah pada daerah lereng yang berfungsi mengurangi erosi, sedimentasi, dan longsor. "Tanaman bambu juga mampu menyerap air hujan yang cukup besar melalui mekanisme intersepsi sehingga kemungkinan terjadinya aliran langsung dan erosi di atas permukaan lahan dengan dominasi bambu menjadi kecil," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement