REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS — Pemerintah Desa (Pemdes) Prambatan Lor di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berupaya menguatkan upaya pengolahan sampah secara mandiri. Pengolahan sampah di lingkungan desa ini diharapkan dapat mendukung langkah pemerintah kabupaten (pemkab) dalam meminimalkan volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Saat ini, kami sudah memiliki mesin pemilah sampah, serta mesin pencacah sampah plastik berkapasitas enam ton per jam,” kata Kepala Desa Prambatan Lor, Teguh Budi Handoyo, Selasa (30/4/2024).
Teguh mengatakan, pihaknya berupaya menambah peralatan atau mesin lainnya dalam upaya mengolah sampah. Seperti mesin pengepres sampah plastik, serta mesin pembuat pelet untuk pakan ternak dari hasil pengolahan sampah organik.
Karena keterbatasan anggaran, menurut Teguh, pihaknya berencana mengajukan bantuan keuangan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk pengadaan mesin pembuat pelet tersebut, yang harganya berkisar Rp 205 juta. Sedangkan mesin pres dimungkinkan lebih murah.
Dengan dukungan dua jenis mesin tersebut, Teguh optimistis desanya dapat lebih mandiri dalam pengelolaan sampah, sehingga juga dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.