REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok ahli astronomi berhasil menemukan sebuah planet yang sebagian sisinya selalu terang sepanjang hari karena selalu menghadap bintang. Planet bernama WASP-43b ini berjarak sekitar 280 tahun cahaya dari sistem tata surya.
WASP-43b merupakan eksoplanet atau planet di luar sistem tata surya yang terdiri atas gas, mirip seperti Jupiter. WASP-43b mengorbit bintang bernama WASP-43 yang hanya berjarak sekitar 1,3 juta mil atau sekitar 2 juta km dari eksoplanet tersebut.
Sebagai perbandingan, jarak antara matahari dan planet merkurius adalah 58 juta km. Artinya, jarak antara planet WASP-43b dan bintang WASP-43 hanya sekitar 4 persen dari jarak antara merkurius dan matahari.
Jarak yang sangat dekat dengan bintang ini membuat WASP-43b berada dalam kondisi tidal locking atau penguncian gravitasi. Artinya, satu sisi WASP-43b selalu menghadap bintang WASP-43 sedangkan sisi lainnya selalu diselimuti kegelapan karena tidak pernah menghadap bintang WASP-43.
Kondisi ini mirip seperti yang dialami oleh bulan. Karena penguncian gravitasi, satu sisi bulan selalu menghadap bumi sedangkan sisi lainnya selalu menjauhi bumi.
Dengan memanfaatkan James Webb Space Telescope (JWST), para ahli astronomi juga berhasil memetakan pola cuaca pada WASP-43b. Salah satu fakta menarik yang ditemukan oleh para ilmuwan tersebut adalah angin di bagian khatulistiwa WASP-43b melaju dengan kecepatan 5.000 meter per jam.
Melalui jurnal Nature Astronomy, para ahli astronomi tersebut juga mengungkapkan bahwa atmosfer di WASP-43b umumnya terbuat dari hidrogen, air, serta helium. JWST bahkan memungkinkan para ahli astronomi untuk melihat air menguap pada sisi WASP-43b yang selalu terang.
"Baik (teleskop) Hubble maupun Spitzer sudah mengindikasikan kemungkinan adanya awan di sisi gelap (WASP-43b). Tapi kami membutuhkan pengukuran lebih akurat dari JWST untuk mulai melakukan pemetaan suhu, penutupan awan, angin, dan komposisi atmosfer terperinci lain di seluruh penjuru planet tersebut," jelas peneliti dari bay Area Environmental Research Institute dan NASA Ames Research Center, Taylor Bell, seperti dilansir NewsWeek pada Rabu (1/5/2024).
Dengan JWST....