Jumat 03 May 2024 15:56 WIB

Pasukan Kopassus Diterjunkan, Bersama Brimob Bebaskan Distrik Homeyo dari Kepungan OPM

OPM membakar gedung sekolah dasar di Homeyo, Papua.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua.
Foto: anadolu agancy
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Situasi keamanan di wilayah Intan Jaya, sampai Jumat (3/5/2024) masih belum pulih pascapenyerangan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Namun Operasi Damai Cartenz memastikan, pada Jumat (3/5/2024) wilayah di Distrik Homeyo sudah dalam penguasaan penuh pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri setelah tiga hari dalam kondisi kontak tembak dengan kelompok separatis.

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Faizal Ramadhani mengatakan, personel bantuan dari pasukan gabungan TNI-Polri sudah diterjunkan untuk operasi pemulihan situasi. “Siang ini, (Distrik) Homeyo, sudah kita kuasai,” kata Kombes Faizal kepada Republika, di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga

Dalam siaran pers resmi yang dia kirimkan, disebutkan sejak Selasa (30/4/2024) wilayah Homeyo dalam keadaan mencekam. Kelompok separatis bersenjata yang dikomandoi oleh Keni Tipagau menyerang mes personel, dan Mapolsek Homeyo. Satu warga sipil, perantau asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia di tempat terkena peluru tajam kelompok separatis. Jenazah laki-laki 20 tahun itu, pun pada Jumat (3/5/2024) baru dapat dievakuasi ke luar wilayah kontak-tembak.

Pada Rabu (1/5/2024), kelompok bersenjata yang sama, pun melakukan penyerangan dengan membakar habis bangunan Sekolah Dasar (SD) Inpres Kampung Pogapa yang jaraknya tak sekitar 500 meter dari Mapolsek Homeyo.
 
Meskipun tak ada korban jiwa dalam aksi penyerangan tersebut, tetapi bangunan sarana pendidikan untuk anak-anak asli Papua itu, rata tanah ludes jadi abu. Pada Kamis (2/5/2024) waktu setempat, aksi kelompok separatis bersenjata itu, pun kembali terjadi dengan menyerang Markas Koramil 1705-05/Homeyo. 
 
“Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB-OPM) telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut. Rangkaian serangan dari KKB-OPM tersebut telah menciptakan ketakutan bagi kalangan masyarakat setempat,” kata Kombes Faizal.
 
Sementara jumlah pasukan keamanan di wilayah tersebut, menurut dia tak cukup untuk menetralisir situasi. Pada Jumat (3/5/2024), TNI-Polri mengerahkan personel bantuan dari pasukan gabungan TNI-Polri untuk mengembalikan situasi-kondisi keamanan di wilayah tersebut. Pun memastikan penegakan hukum terhadap kelompok penyerangan.
 
TNI-Polri menerjunkan pasukan Brimob dari Satgas Blukar, dan pasukan Kopassus dari Satgas Nanggala. Kedua regu pasukan tersebut, berada dalam struktur Operasi Damai Cartenz. “Operasi Damai Cartenz akan terus melakukan pengejaran terhadap KKB pelaku tindak pidana penyerangan di Distrik Homeyo. Penindakan tegas terhadap KKB di Distrik Homeyo sebagai langkah untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut agar masyarakat setempat dapat beraktivitas dengan aman,” kata Kombes Faizal.
 
Klaim OPM
 
Organisasi Papua Merdeka (OPM) bertanggung jawab atas serangkaian penyerangan yang dilakukan di Markas Polsek Homeyo, dan pembakaran Gedung Sekolah Dasar (SD) di Kampung Pogapa, di Intan Jaya, Papua Tengah.
 
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM mengatakan, aksi penyerangan, Selasa (30/4/2024), dan Rabu (1/5/2024) tersebut, juga menyasar kios-kios yang dikuasai oleh personel militer dan kepolisian Indonesia.
 
Juru Bicara TPNBP-OPM Sebby Sambom mengatakan dalam rangkaian penyerangan di wilayah lain, di Enarotali, Paniai, Rabu (1/5/2024), pihaknya mengeklaim menewaskan empat anggota TNI-Polri. 
 
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement