Sabtu 04 May 2024 15:17 WIB

Turun di Laga Penentuan Uber Saat Skor 2-2, Komang Mengaku Tertekan

Komang mengatakan dalam lagai final melawan China, tim akan main yang terbaik.

Rep: Fitriyanto/ Red: Teguh Firmansyah
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Komang Ayu Cahya Dewi
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Komang Ayu Cahya Dewi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tunggal putri ketiga Indonesia yang diturunkan di semifinal Piala Uber 2024 melawan Korea Selatan Komang Ayu Cahya Dewi mengaku tertekan saat dimainkan di partai kelima atau laga penentuan saat kedudukan sama kuat 2-2.

Namun akhirnya pemain asal Bali ini dapat menjalankan tugas dengan baik. Dalam laga yang berlangsung Sabtu (3/5/2024) di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium China Komang akhirnya menang 17-21, 21-16 dan 21- 19 dalam waktu 69 menit. 

 

Dengan kemenangan 3-2, Tim Uber Indonesia pun berhak melaju ke partai final. Di laga puncak besok Gregoria Mariska Tunjung dkk akan menantang tuan rumah China. Di semifinal China menang telak 3-0 atas Jepang.

 

Selepas pertandingan Komang mengatakan, "Jujur tadi di bawah tekanan saat masuk lapangan, pressure-nya sangat tinggi karena ini penentuan. Dan rasa ingin membuktikan kami besar jadi rasa tegangnya juga besar."

 

Di gim pertama, ia mengaku benar-benar terbawa suasana dan pola permainan lawan. "Setelah itu pelatih bilang untuk fokus ke permainan saya di lapangan, jangan terpengaruh situasi yang ada (laga penentuan)," ujar Komang dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id. 

 

"Saya sangat bangga bisa masuk ke final bersama tim ini. Bertahun-tahun kita menunggu bahkan untuk sekedar masuk semifinal, sekarang dikasih kesempatan untuk masuk final. Saya emosional banget, terharu dan sekali saya bangga sama semua yang ada di tim," ujarnya.

 

"Besok di final melawan China, kita istilahnya kan underdog, jadi besok kita harus nothing to lose dan do best saja. Semoga Tuhan mengizinkan kita juara," ungkapnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement