Sabtu 04 May 2024 19:37 WIB

Efek Samping Langka Vaksin Astra Zeneca, dari Pembekuan Darah Hingga Kematian

Kasus pertama efek vaksin sebabkan seseorang cedera otak akibat pembekuan darah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Efek samping vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan darah.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Efek samping vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa farmasi Inggris AstraZeneca telah mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping langka yang dikenal sebagai Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia (TTS). 

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa kondisi ini dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin disebabkan oleh vaksin Covishield. Covishield dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford serta diproduksi oleh Serum Institute of India. Covishield diberikan secara luas kepada orang India selama gelombang Covid-19. 

Baca Juga

Dilansir The Economic Times, Sabtu (4/5/2024), TTS mengacu pada penggumpalan di pembuluh darah, dan terjadi dalam kasus yang sangat jarang terjadi, setelah penggunaan jenis vaksin tertentu, menurut pakar medis Dr Rajeev Jayadevan yang dikutip ANI.

“TTS adalah trombosis dengan sindrom trombositopenia, yang pada dasarnya berupa gumpalan di pembuluh darah otak atau di tempat lain, bersamaan dengan jumlah trombosit yang rendah. Hal ini diketahui terjadi dalam kasus yang sangat jarang terjadi setelah vaksin tertentu dan juga karena penyebab lain. Menurut WHO, khususnya vaksin vektor adenovirus jarang dikaitkan dengan kondisi ini,” kata Dr Jayadevan kepada ANI. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menandai kondisi ini sebagai kondisi yang langka namun serius dan mengancam jiwa.