Senin 06 May 2024 16:12 WIB

Komisi I DPR: Hentikan Genosida dan Tolak Hubungan Diplomatik dengan Israel

Dalam berbagai forum dunia, dukungan terhadap Palestina tidak pernah surut.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta
Foto: dok.Istimewa
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sudah lebih dari tujuh bulan Israel melakukan serangan kepada Palestina yang menyebabkan puluhan ribu rakyat Palestina tewas, ratusan ribu korban terluka, dan jutaan mengungsi. Wakil ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta memberikan pandanganya secara tertulis, Senin (6/5/2024) mengenai kondisi Palestina dan peta dukungan terhadap Palestina.

"Rakyat Palestina semakin menderita setelah tujuh bulan diserang Israel, kerusakan bangunan di Palestina lebih parah dibandingkan dengan kehancuran akibat bom atom atom Herosima dan Nagasaki Jepang. Namun kondisi memprihatinkan ini tidak membuat rakyat Palestina menyerah dan terus melawan kekejaman Israel," tulis Sukamta, Senin.

Mengenai dukungan dari penduduk dunia terhadap Palestina, Sukamta menyatakan bahwa dalam berbagai forum dunia, dukungan terhadap Palestina tidak pernah surut bahkan terus menguat.

"Berbagai bentuk dukungan dilakukan oleh masyarakat dunia internasional mulai dari aksi solidaritas, membawa Israel ke Mahkamah Kriminal Internasional, membuat berbagai Resolusi PBB untuk perdamian Palestina, penghentian hubungan diplomatik dengan Israel, boikot produk dan perusahaan pendukung Israel hingga pengiriman bantuan ke Palestina. Pada sisi lain upaya menekan Israel untuk menghentikan Genosida terus dilakukan. Dunia kini sedang menunggu surat penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang terhadap rakyat Palestina," kata Sukamta menambahkan.

Situasi dukungan dalam negeri Indonesia menurut anggota Komisi I DPR RI ini juga tidak berubah.

"Rakyat Indonesia masih memiliki komitmen sama mendukung Palestina dan tidak mengakui Israel. Segala upaya mendukung dan membangun hubungan bisnis dan diplomatik dengan Israel adalah bentuk penghianatan terhadap konstitusi dan amanah dari para pendiri Bangsa Indonesia. Jika ada pihak-pihak yang melakukan upaya tersebut harus diingatkan dan dicegah oleh rakyat Indonesia," katanya.

Terakhir, anggota DPR asal Dapil DIY ini mengajak rakyat Indonesia untuk terus mendoakan rakyat Palestina agar terus dikuatkan dan diberikan pertolongan oleh Allah SWT, serta mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam memperjuangkan Palestina di forum-forum Internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement