Senin 06 May 2024 18:35 WIB

Tilawah dengan Nada Terlalu Tinggi, Betulkah Jadi Pemicu Pingsannya Peserta MTQ Jabar?

Video peserta MTQ pingsan saat tilawah viral di media sosial.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Peserta membaca Al Quran saat lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Ahad (24/3/2024). Tilawah dengan nada terlalu tinggi bisa bikin pingsan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Peserta membaca Al Quran saat lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Ahad (24/3/2024). Tilawah dengan nada terlalu tinggi bisa bikin pingsan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video TikTok yang dibagikan oleh akun @Fatwa0924 menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Jawa Barat 2024 sedang melakukan tilawah.

Namun, nada bacaan ayat Alquran yang dia lantunkan disebut terlampau tinggi, hingga remaja perempuan berhijab tersebut tampak kesulitan, namun memaksakan diri. Setelah membaca sepenggal ayat, peserta MTQ itu terlihat hampir pingsan. Tubuhnya terhuyung hingga menjatuhkan mikrofon.

Baca Juga

 

Tayangan video tersebut telah disimak lebih dari 5,3 juta kali di TikTok dan dibagikan ulang lewat berbagai platform media sosial. Banyak warganet menyayangkan agar tilawah tidak dilakukan berlebihan, apalagi sampai harus "bertaruh nyawa".

Bagaimana penjelasannya secara medis? Bisakah tilawah dengan nada terlampau tinggi menyebabkan seseorang pingsan? Dokter Gia Pratama Putra memberi penjelasan bahwa hal tersebut sangat mungkin terjadi.

"Dari sudut pandang medis, ketika seseorang bernyanyi atau melantunkan nada tinggi dengan rentang waktu tertentu, itu bisa memengaruhi beberapa hal di dalam tubuh," kata dr Gia kepada Republika.co.id, Senin (6/5/2024).

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi tersebut menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Pertama, karena stimulasi saraf vagus, bagian dari sistem saraf tubuh yang memainkan peran penting dalam fungsi sensorik dan motorik yang tidak disengaja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement