REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Columbia University memutuskan untuk membatalkan acara wisuda utamanya yang dijadwalkan pada 15 Mei 2024. Universitas itu memilih acara yang lebih kecil.
Keputusan ini diambil setelah mahasiswa pro-Palestina menggelar unjuk rasa di salah satu kampus top Amerika Serikat (AS) itu. "Kami memutuskan untuk memusatkan aktivitas wisuda kami sebagai Class Days dan upacara tingkat-fakultas, di mana mahasiswa menerima penghargaan individual bersama rekan-rekan mereka dibandingkan wisuda tingkat universitas yang dijadwalkan 15 Mei," kata Columbia University dalam pernyataannya, Senin (6/5/2024).
Kampus itu menyinggung beberapa pekan terakhir "yang sangat sulit bagi komunitas kami." Unjuk rasa di Columbia University menarik perhatian seluruh AS yang menginspirasi aksi serupa di puluhan universitas lainnya di negara itu. Mahasiswa menuntut gencatan senjata di Gaza dan universitas divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.
Sejumlah kampus termasuk Columbia University memanggi polisi anti huru-hara yang membawa tongkat dan granat kejut untuk membubarkan dan menangkap pengunjuk rasa. Kelompok-kelompok hak sipil mengecam taktik tersebut sebagai kekerasan tidak perlu untuk membungkam kebebasan berbicara.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 34 ribu orang Palestina tewas dalam serangan Israel sejak bulan Oktober lalu. Gejolak di kampus-kampus memicu sejumlah universitas dan perguruan tinggi memindahkan, memodifikasi atau membatalkan acara wisuda.
Pada April lalu University of Southern California juga membatalkan kegiatan wisuda utamanya. Satu pekan setelah universitas itu membatalkan pidato kelulusan mahasiswi muslim berprestasi.
Columbia University mengatakan mereka berkonsultasi dengan pemimpin mahasiswa mengenai penyelenggaraan wisuda. Sebagian besar wisuda digelar di kampus di Manhattan tempat unjuk rasa digelar.
Pekan lalu kepolisian New York membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina yang membarikade di mereka di dalam gedung-gedung Columbia University. Polisi menangkap lebih dari 100 orang dan membongkar tenda-tenda protes.
Rektor University of California, Los Angeles, Gene Block mengumumkan kantor Keamanan Kampus yang baru. Pekan lalu pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel bentrok di kampus itu.
Polisi menangkap lebih dari 200 orang dan membongkar tenda-tenda protes pro-Palestina. Mantan Kepala Kepolisian Sacramento, California, Rick Braziel akan memimpin kantor keamanan kampus University of California, Los Angeles yang baru.