Kamis 09 May 2024 12:20 WIB

Eks KSAD Dudung: Mahasiswa Harus Terus Kritis terhadap Pemerintah

Dudung menilai, seorang mahasiswa harus memiliki akhlak yang mulia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman.
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, berpesan kepada mahasiswa untuk harus tetap dan terus kritis terhadap kebijakan pemerintah. Menurut dia, mahasiswa adalah agen perubahan yang berperan positif terhadap pembentukan kehidupan masyarakat.

"Mahasiswa harus mampu bersikap kritis terhadap apa yang terjadi di pemerintahan, kebijakan pemerintah harus mampu dianalisis dengan baik untuk kepentingan masyarakat," kata Dudung dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Baca: Sosok Jenderal Sutanto yang Memiliki Kedekatan dengan Prabowo

Dudung menyampaikan, mahasiswa memiliki banyak peran dalam hal bermasyarakat. Misalnya saja, kata dia, mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan harus bisa berperan positif terhadap pembentukan kehidupan masyarakat.

"Dalam pembentukan moral, akhlak dan etika. Sering saya katakan bahwa di dalam Islam itu ada tiga, ada syariat, ada akidah, ada akhlak," ujar eks panglima Kostrad tersebut.

Baca: Prabowo Baret Merah dan SBY Baret Hijau Saat Reuni Akabri 1971-1975

Dudung menilai, seorang mahasiswa harus memiliki akhlak yang mulia, karena akhlak bisa dilihat langsung oleh sesama manusia. Sehingga, bagaimana mahasiswa berperilaku di tengah masyarakat, maka itu yang akan menjadi patokan.

"Sebagai agen perubahan, mahasiswa menjadi figur di masyarakat, akhlaknya yang teruji, akhlaknya yang menjadi contoh dalam berperilaku. Sehingga menjadi figur (yang patut dicontoh) adik-adiknya dan lain sebagainya," ujar Dudung.

Dia menyampaikan, anak-anak muda zaman sekarang yang sudah mampu beradaptasi dengan teknologi moderen, mestinya harus lebih kritis terhadap perkembangan situasi. Hal itu karena mahasiswa dikenal dengan intelektualitasnya.

"Karena mahasiswa lebih mengenal, paham, dengan intelektual yang tinggi, melihat langsung di masyarakat bagaimana perubahan dan bagaimana kebijakan pemerintah, apakah sampai ke bawah atau tidak? Mahasiswa harus tampil memberikan saran dan masukan," ucap Dudung.

Baca: Danjen Kopassus Rupanya Teman Main Basket Armand Maulana di SMA

Sebagai generasi penerus, menurut Dudung, mahasiswa diharapkan menjadi manusia yang tangguh, memiliki kemampuan dan akhlak yang mulia, mampu bersaing dalam tatanan kehidupan sosial tanpa mengesampingkan nilai-nilai dan norma dalam bermasyarakat.

"Sebagai moral force, mahasiswa juga berperan sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat, mampu beradaptasi dengan nilai dan moral di lingkungan masyarakat," ucap Dudung.

Berikutnya, Dudung menegaskab, mahasiswa juga memiliki peran sebagai political control, yakni berperan memberikan wawasan dan penyadaran terhadap masyarakat, serta menjadi penyambung lidah pemerintah dalam memberikan pemahaman kebijakan dari aspek sosial politik.

Baca: Bertemu KSAL dan KSAU, Prabowo Bahas Pembangunan TNI AL dan AU

"Dan terakhir sebagai penjaga nilai-nilai luhur komunitas akademik pencari kebenaran dan berlogika ilmiah, mampu menjaga dan mentaati hak dan kewajiban mahasiswa serta menjaga nilai-nilai aturan yang tertulis ataupun non tertulis oleh lembaga pendidikan," ujar Dudung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement