REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Mahasiswa di Korea Selatan menggelar aksi solidaritas untuk Palestina sebagai respons terhadap serangkaian serangan yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 34.735 warga Palestina, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban tewas akibat serangan tersebut.
Sedangkan 78.108 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka, dengan banyak di antaranya berjuang untuk bertahan hidup di tengah keadaan terpaksa mengungsi, kelaparan, serta kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Dalam menyuarakan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina dan menyerukan gencatan senjata, masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Korea Selatan, telah melakukan berbagai aksi protes.
Dilansir Koreaboo pada Kamis (9/5/2024), para demonstran menuntut agar perusahaan, organisasi, dan lembaga lainnya melakukan divestasi dari Israel. Baru-baru ini, mahasiswa dari Universitas Nasional Seoul menyelenggarakan aksi duduk sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Palestina.
Meskipun universitas tersebut memiliki kemitraan dengan Hebrew University of Jerusalem, yang berbasis di Israel, mahasiswa menegaskan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina. Aksi protes tidak terbatas hanya pada Universitas Nasional Seoul.
Mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan di Korea Selatan telah mengorganisir protes mingguan di seluruh negeri. Akun media sosial seperti @ws.youthstu di Instagram menjadi sumber utama informasi terkait demonstrasi dan perkembangan terbaru terkait Palestina bagi masyarakat Korea.
Protes juga dilakukan di universitas lain, seperti Universitas Yonsei. Protes pro Palestina sudah menjadi bagian dari aktivitas sosial dan politik di Korea Selatan sejak 2023. Para mahasiswa dan masyarakat umum terus menunjukkan dukungan mereka untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.