Ahad 12 May 2024 08:15 WIB

Banjir di Konawe Utara, 3.000-an Orang Terdampak, ini Penjelasannya

Pemerintah daerah membantu korban banjir.

Foto udara kondisi banjir bandang merendam rumah warga di bantaran Sungai Lasolo di Kecamatan Lasolo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/5/2024). Sebanyak enam kecamatan dan 17 desa di Kabupaten Konawe Utara terendam banjir bandang akibat luapan Sungai Lalindu dan Sungai Lasolo yang terjadi sejak Jumat (3/4/2024) usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara kondisi banjir bandang merendam rumah warga di bantaran Sungai Lasolo di Kecamatan Lasolo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/5/2024). Sebanyak enam kecamatan dan 17 desa di Kabupaten Konawe Utara terendam banjir bandang akibat luapan Sungai Lalindu dan Sungai Lasolo yang terjadi sejak Jumat (3/4/2024) usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 923 kepala keluarga (KK) dan 3.121 jiwa terdampak banjir di daerah Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Berdasarkan data yang diterima BNPB sebanyak 923 KK atau 3.121 warga terdampak (banjir Konawe Utara),” kata kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu malam.

Baca Juga

Abdul menyampaikan banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara sejak Jumat (3/5) masih berdampak di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Langgikima, Landawe, Wiwirano, Oheo, Asera, Andowia, dan Kecamatan Molawe.

“Sebagian warga mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat terdekat,” ujar Abdul.

Dia mengatakan bahwa hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara juga masih melakukan pendataan jumlah warga yang mengungsi lainnya.

Akibat banjir, sejumlah kerugian materil yang tercatat antara lain 729 unit rumah dan 327,7 hektar lahan pertanian dan perkebunan terendam. Banjir juga berdampak pada beberapa prasarana umum seperti dua unit fasilitas ibadah terendam, satu unit jembatan terdampak, dan satu sekolah dasar di Desa Laronganga terendam.

“Hingga Sabtu (11/5) akses jalan di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Keadaan ini membuat akses mobilitas warga putus. Dua unit mobil tronton terbawa arus banjir yang cukup deras,” jelas Abdul.

Atas peristiwa ini, lanjut Abdul mengatakan, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai 9-23 Mei 2024.

"Posko tanggap darurat didirikan di Kantor BPBD Kabupaten Konawe Utara, Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera," kata dia.

Menurut Abdul, upaya penanggulangan bencana terus dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Konawe Utara bersama dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) setempat.

Lebih lanjut Abdul mengatakan bahwa BPBD Konawe Utara juga telah menyiagakan enam tenda pengungsian dengan rincian lokasi antara lain di Desa Tambakua satu unit, Desa Sambandete dua unit, Desa Alawanggudu satu unit, Desa Puuwanggudu satu unit dan Desa Labungga satu unit. BPBD juga menyiagakan 10 unit perahu untuk evakuasi dan pendistribusian logistik.

Adapun kendala yang dihadapi tim gabungan saat ini adalah akses jalan Desa Sambandete yang sulit dilalui serta stok logistik yang menipis setelah disalurkan ke delapan desa terdampak.

BPBD Kabupaten Konawe Utara terus bersiaga dan melakukan pantauan berkala mengingat adanya peringatan dini BMKG terkait cuaca di wilayah Sulawesi Tenggara hingga tanggal 15 Mei 2024 masih berpotensi hujan ringan sampai lebat di kabupaten Konawe Utara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement