Senin 13 May 2024 22:21 WIB

India Proyeksikan Kekurangan Pasokan Listrik Terbesar dalam 14 Tahun pada Juni

India menghindari pemadaman listrik dengan menunda pemeliharaan pembangkit.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Solar Dome pertama bersiap dibuka untuk umum di ECO Park Kolkata, India Timur 28 Februari 2024. India memproyeksikan kekurangan listrik terbesar dalam 14 tahun terakhir di bulan Juni setelah penurunan pembangkit listrik tenaga air.
Foto: EPA
Solar Dome pertama bersiap dibuka untuk umum di ECO Park Kolkata, India Timur 28 Februari 2024. India memproyeksikan kekurangan listrik terbesar dalam 14 tahun terakhir di bulan Juni setelah penurunan pembangkit listrik tenaga air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- India memproyeksikan kekurangan listrik terbesar dalam 14 tahun terakhir di bulan Juni setelah penurunan pembangkit listrik tenaga air. Saat ini negara tersebut sedang berusaha menghindari pemadaman listrik dengan menunda pemeliharaan pembangkit listrik yang sudah direncanakan dan membuka kembali unit-unit yang tidak beroperasi.

Menurut sumber pemerintah, defisit itu juga menyusul penundaan dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga batu bara baru berkapasitas 3,6 gigawatt (GW) yang telah ditargetkan untuk beroperasi sebelum bulan Maret.

Baca Juga

Kekurangan puncak sebesar 14 GW diperkirakan akan terjadi di bulan Juni pada jam-jam malam hari, ketika kapasitas tenaga surya tidak beroperasi, ujar Central Electricity Authority, badan perencanaan sektor listrik negara ini.

"Proses perencanaan ini bergantung pada skenario-skenario terburuk," kata dia seperti dilansir Reuters, Senin (13/5/2024).

Kesenjangan ini merupakan yang terlebar sejak 2009-10, menurut data pemerintah yang tersedia untuk umum. Produksi listrik tenaga air India mengalami penurunan paling tajam dalam empat dekade terakhir pada tahun yang berakhir 31 Maret, sementara produksi energi terbarukan tetap datar.

Menteri Tenaga Listrik India RK Singh mengadakan pertemuan darurat pekan lalu untuk melihat situasi yang ada, dan memutuskan untuk menunda penutupan pembangkit listrik untuk pemeliharaan yang direncanakan selama bulan Juni dan menghidupkan kembali 5 GW kapasitas pembangkit listrik batu bara yang menganggur.

"Semua upaya telah dilakukan untuk memaksimalkan pembangkitan, dan dengan langkah-langkah yang ada, diharapkan permintaan listrik akan terpenuhi secara memadai pada siang hari dan jam-jam non-matahari dalam beberapa bulan mendatang, termasuk Juni 2024," demikian menurut sumber pemerintah.

Administrator jaringan listrik Grid-India memproyeksikan permintaan malam hari maksimum sebesar 235 GW di bulan Juni, demikian pernyataan tersebut. Di sisi pasokan, hampir 187 GW kapasitas termal tersedia, dan sekitar 34 GW dari sumber-sumber terbarukan, menurut sumber-sumber pemerintah.

Angka permintaan daya....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement