REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lion Express atau Lion Parcel mengakui pengiriman barang dengan metode pembayaran tunai saat barang sudah dikirim atau cash on delivery (COD) memiliki pasar yang besar. Namun, layanan COD memiliki sejumlah kendala.
"Ya, besar sekali (pasar COD), makanya kita lengkapi lagi dengan COD ongkir," ujar Chief Sales Officer Lion Parcel Arif Wibowo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Namun demikian, diakuinya layanan COD memiliki sejumlah kendala yang menjadi tantangan tersendiri bagi penjual, di antaranya produk sudah dikirim, namun pembeli enggan membayar dengan berbagai alasan salah satunya tak cocok dengan produk yang dipesan hingga gagal kirim karena alamat kurang akurat.
Untuk melindungi UMKM dari kerugian, pihaknya lantas menyiapkan COD ongkir, dengan harapan penjual dapat menerima pemasukan dari penjualan barang sehingga mengurangi risiko kerugian akibat gagal bayar oleh pembeli.