Kamis 16 May 2024 20:10 WIB

Riset UI : Internet Telkomsel Perluas Jangkauan Pasar UMKM

Jangkauan pasar responden UMKM naik dua kali lipat setelah gunakan internet Telkomsel

Telkomsel
Foto: telkomsel
Telkomsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI) menyatakan internet Telkomsel telah membantu para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam perluasan jangkauan penjualan atau ekspansi pasar.

"Terdapat perluasan pasar yang terjadi setelah responden menggunakan internet Telkomsel untuk kegiatan usaha mereka. Market expansion UMKM naik dua kali lipat," kata Kepala Lembaga Demografi FEB UI, I Dewa Gede Karma Wisana saat menyampaikan hasil riset "Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Baca Juga

Dewa mengungkapkan, Lembaga Demografi FEB UI telah melakukan survei kuantitatif, kualitatif, dan analisis sekunder terhadap 1.000 responden pada periode Juli hingga September 2023 di lima provinsi, yaitu Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Barat dengan mempertimbangkan pertumbuhan pengguna internet di wilayah tersebut.

Berdasarkan riset, jangkauan pasar responden naik sebanyak dua kali lipat setelah menggunakan internet dari Telkomsel, dari sebelumnya 20,6 persen menjadi 46,7 persen. Menurut responden, hal ini dapat terjadi karena penggunaan internet dapat mempermudah pelaku usaha dalam melakukan komunikasi baik dengan pembeli (B2C) dan antar pelaku usaha (B2B).

Perluasan jangkauan pasar ini turut didukung oleh peran platform perdagangan elektronik melalui internet (e-commerce) dan social-commerce.

UMKM yang terintegrasi dengan e-commerce memiliki keuntungan bersih tiga kali lipat dibandingkan pelaku usaha yang tidak terintegrasi dengan e-commerce.

Riset menunjukkan bahwa rata-rata penjualan pelaku usaha melalui e-commerce dan social-commerce mencapai 36,1 persen dan 44,7 persen dari total penjualan mereka.

Adapun rata-rata keuntungan pelaku usaha yang menjual produknya pada platform e-commerce sekitar Rp 42 juta/bulan, sementara yang tidak menggunakan e-commerce hanya Rp 14 juta/bulan.

Ia menyebutkan, para pelaku usaha secara aktif mempromosikan produknya melalui platform e-commerce dan social-commerce seperti Facebook dan WhatsApp sehingga mendukung fleksibilitas dari pelaku usaha.

"Penggunaan jaringan internet Telkomsel tidak hanya terbatas pada jam kerja biasa, melainkan juga berlangsung 24 jam sehari untuk mendukung keberlangsungan usaha," ujarnya.

Dewa menyampaikan, pelaku usaha yang memanfaatkan internet Telkomsel mengalami peningkatan pendapatan usaha hingga 50 persen. Selain itu, pelaku usaha yang memiliki kecepatan internet di atas 30 Mbps mencatat pendapatan bersih 15 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang memiliki kecepatan internet kurang dari 1,5 Mbps.

Ia menambahkan, peran teknologi internet saat ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem UMKM melalui digitalisasi agar produktivitas meningkat. Upaya tersebut dilakukan melalui ekosistem ekonomi digital dengan dua pendekatan utama, yakni penguatan ekosistem UMKM dan penguatan sistem e-commerce.

"Secara komprehensif menunjukkan bahwa Telkomsel memainkan peran fundamental dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Akses internet yang disediakan telah memberdayakan masyarakat terutama pelaku usaha, serta berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan," kata dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement