Kamis 16 May 2024 20:17 WIB

Dengan Pinjaman Jepang, MRT Jalur Tomang-Medan Satria Dibangun Akhir Tahun Ini

MRT fase 1 tahap 1 jalur Tomang-Medan Satria akan dibangun pada akhir tahun ini.

Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan MRT. MRT fase 1 tahap 1 jalur Tomang-Medan Satria akan dibangun pada akhir tahun ini.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan MRT. MRT fase 1 tahap 1 jalur Tomang-Medan Satria akan dibangun pada akhir tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapat pinjaman dari Pemerintah Jepang senilai Rp 14,5 miliar untuk melanjutkan jalur Timur-Barat fase 1 tahap 1 sebagai langkah pembangunan transportasi umum di Jakarta.

"Tahap pertama kurang lebih sekitar 140 miliar Yen atau setara Rp 14,5 triliun," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat pada acara Forum Jurnalis MRT di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Baca Juga

Tuhiyat menuturkan pihaknya bersama Pemerintah Jepang sudah menandatangani pinjaman  melalui dokumen Perjanjian Pinjaman Lunak (Official Development Assisstance/ ODA).

Dalam pinjaman ini, Pemerintah Jepang akan mendukung pembangunan infrastruktur perkeretaapian seperti jalur, jalan rel, stasiun, kereta, depo, sistem perkeretaapian, hingga jasa konsultasi.

Kemudian, dia mengatakan MRT Jakarta siap melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Agustus 2024 mendatang. "Pemerintah menginstruksikan kita target kira-kira di akhir atau bulan Agustus tahun ini ya," ujarnya.

Adapun pembangunan MRT Jakarta jalur Timur-Barat fase 1 tahap 1 meliputi wilayah Tomang sampai dengan Medan Satria, termasuk depo Rorotan. Rencananya, lelang fase 1 tahap 1 ini akan dilakukan pada akhir tahun 2024 dan penyelesaian pekerjaan konstruksi ditargetkan pada 2031.

Pembangunan Jakarta Metropolitan MRT jalur Timur-Barat fase 1 tahap 1 direncanakan meliputi wilayah Tomang sampai dengan Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer dengan total 21 stasiun yang terdiri dari 13 stasiun layang di segmen Tomang-Grogol dan Cempaka Baru-Medan Satria.

Lalu, delapan stasiun bawah tanah di segmen Roxy-Galur termasuk 5,9 kilometer jalur akses menuju depo at grade di area Rorotan. Dengan pembangunan jalur baru yang membentang dari timur ke barat diharapkan akan semakin mengurangi kemacetan lalu lintas, memperbaiki iklim investasi, hingga mengurangi dampak lingkungan.

Selain itu, pembangunan tersebut juga akan memberikan keamanan, ketepatan waktu dan kenyamanan yang sama seperti jalur yang telah ada, sehingga transportasi umum dapat diakses banyak orang. Hingga 30 April 2024, MRT Jakarta mencatat sebanyak 11.661.698 penumpang dengan rata-rata sebanyak 96.378 penumpang per hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement