Kamis 16 May 2024 22:16 WIB

Ditanya Hukum Qunut, UAS: Jika Dihukum Bidah Berarti Imam Syafii Masuk Neraka 

UAS menegaskan qunut sholat Subuh bukan termasuk bidah.

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Sholat subuh berjamaah (Ilustrasi). UAS menegaskan Qunut sholat Subuh bukan termasuk bidah
Sholat subuh berjamaah (Ilustrasi). UAS menegaskan Qunut sholat Subuh bukan termasuk bidah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa kalangan salafi-wahabi tidak meyakini qunut Shubuh dan basmalah jahr. Mereka juga tidak meyakini dzikir dan doa bersama setelah sholat. 

Nahdlatul Ulama (NU) meyakini semua itu ada dalil-dalilnya, sebaliknya salafi-wahabi tidak meyakini dalil-dalil yang diyakini NU.

Baca Juga

"Kelompok salafi membidahkan orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Kelompok salafi juga memusyrikan orang yang bertawasul," kata Ustadz Somad kepada Republika.co.id, Selasa (14/5/2024) lalu. 

Ustadz Somad kemudian memberikan pesan video kepada Republika.co.id. Dalam pesan video tersebut, Ustadz Somad ditanya, "Apakah membaca doa qunut itu bidah?"

Menjawab pertanyaan itu, Ustadz Somad mengatakan, kalau doa qunut dikatakan bidah, artinya sama dengan dholalah (sesat). Dholalah sama dengan finnar (neraka).

"Orang yang mengatakan doa qunut itu bidah, berarti sama saja dia mengatakan Imam Syafii masuk neraka karena Imam Syafii dari awal sampai akhir baca doa qunut," ujar Ustadz Somad.

Ustadz Somad menjelaskan, Imam Syafii membaca doa qunut sampai wafat. Imam Hanbali tidak membaca qunut meski ia adalah muridnya Imam Syafi'i. 

Ustadz Somad menegaskan, ada perbedaan pendapat antara Imam Hanbali dan Imam Syafi'i, tapi tidak pernah Imam Hanbali mengatakan bahwa Imam Syafii itu bidah.

"Itulah kenapa di Arab Saudi tidak pakai qunut karena negara Arab Saudi sejak 1924, King Abdul Aziz pakai mazhab Hanbali," ujar Ustadz Somad.

Ustadz Somad menerangkan, suatu ketika, datanglah orang menjumpai Imam Hanbali yang ahlussunnah.

Orang tersebut bertanya kepada Imam Hanbali, "Bagaimana kalau kami ikut mazhab Imam Hanbali, tapi imam kami waktu sholat Subuh mazhab Syafii?"

Imam Hanbali menjawab, "Kalau kamu sholat Subuh, imam kamu bermazhab Syafii kalau imamnya baca doa qunut, maka angkat tangan kamu dan ucapkan amin."

Demikian dijelaskan Ustadz Somad dalam video saat menjawab pertanyaan apakah doa qunut bidah. 

Lebih lanjut, Bagaimana sebaiknya masyarakat menyikapi fenomena kelompok salafi, Ustadz Somad berpesan kepada umat agar belajar fiqih empat mazhab (mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali).

Ustadz Somad menyampaikan, sudah menulis buku berjudul 99 Tanya Jawab Seputar Sholat dan buku 37 Masalah Populer, serta buku-buku lainnya. Masyarakat bisa membaca buku tersebut.

“Mengajari masyarakat dengan fiqih empat mazhab, masyarakat menjadi cerdas, tahu banyak mazhab, tapi dalam pengamalan tetap mazhab Syafii," ujar Ustadz Somad.

Ustadz Somad juga berpesan kepada umat agar umat mengusahakan untuk mengaji dan membaca kitab dari Maghrib sampai Isya. Bisa membahas mengenai melafalkan niat, basmalah sirr, qunut, zikir jahr, doa bersama, dan lain sebagainya.

Baca kitab-kitab, pengajarnya pakai power point agar bisa disederhanakan supaya mudah dimengerti, untuk mencerdaskan umat.

Mengenai bagaimana Ustadz Somad melihat kelompok salafi, menurut Ustadz Somad, kelompok salafi membidahkan orang yang berbeda pendapat dengan mereka. Kelompok salafi juga memusyrikan orang yang bertawasul.

"Sholawat Badar dan Sholawat Nariyah itu tawasul. Bagi mereka (kelompok salafi), yang mengamalkan Sholawat Badar dan Nariyah itu musyrik," jelas Ustadz Somad.

Ustadz Somad mengatakan, mereka (kelompok salafi) mengafirkan akidah Asy'ari yang mentakwilkan ayat mutasyabihat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement