Jumat 17 May 2024 09:33 WIB

Liga Arab Desak Konferensi Perdamaian Palestina, Dorong Solusi Dua Negara

Invasi Israel ke Gaza hidupkan kembali perdebatan mengenai status negara Palestina.

 Invasi Israel ke Gaza menghidupkan kembali perdebatan mengenai status negara Palestina. (ilustrasi)
Foto: AP/Ariel Schalit
Invasi Israel ke Gaza menghidupkan kembali perdebatan mengenai status negara Palestina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Liga Arab mendesak konferensi perdamaian internasional tentang Palestina untuk memberikan momentum bagi upaya Palestina menjadi negara, kata Sekretaris Jenderal organisasi regional tersebut, Ahmed Aboul Gheit, Kamis (16/5/2024).

“Kami menuntut diadakan konferensi perdamaian internasional guna mengimplementasikan visi solusi dua negara,” kata Sekjen Gheit dalam pidatonya di KTT Liga Arab di Bahrain, dilansir laman Sputnik.

Baca Juga

Dia menuding negara-negara Barat yang dirahasiakan namanya telah memberi Israel cek kosong untuk membombardir Gaza. Pernyataan itu muncul tatkala Israel berencana memperluas serangan militer mereka terhadap Kota Rafah di Gaza selatan.

Pekan lalu pasukan pendudukan Israel merebut pintu masuk terakhir untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Invasi Israel ke Gaza menghidupkan kembali perdebatan mengenai status negara Palestina berdasarkan solusi dua negara, yang menjamin eksistensi Palestina yang merdeka, yang hidup berdampingan dengan Israel.

Pekan lalu Majelis Umum PBB memberikan suara terbanyak untuk memberikan hak tambahan kepada Palestina di organisasi tersebut, meski Amerika Serikat, Israel beserta tujuh negara lainnya menentang itu.

AS sebelumnya juga memveto resolusi Dewan Keamanan yang disponsori Aljazair pada April lalu yang berupaya menjadikan Palestina sebagai negara anggota penuh.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement